KOMPAS.com - Warganet mengenang kembali salah satu media sosial yang sempat populer di awal tahun 2000-an, Friendster.
Kata Friendster masuk dalam trending topik di media sosial Twitter dan di-twitkan oleh 3.150 akun.
Mereka mengenang kembali masa-masa saat media sosial tersebut masih menjadi favorit warganet, sebelum era Facebook, Twitter, Instagram dan TikTok seperti saat ini.
Baca juga: Sudah Ditutup, Friendster Beroperasi Lagi Pakai Domain Indonesia
Salah satu yang meramaikan adalah unggahan Edwin Dianto Young melalui akun Twitternya @edwindianto.
Ternyata, LINE (2000) lebih tua daripada Friendster (2002). Tapi yang paling sepuh teteup mIRC (1995).. pic.twitter.com/ne9enPLiTT
— Edwin Dianto Young ST, ML (@edwindianto) January 26, 2021
"Ternyata, LINE (2000) lebih tua daripada Friendster (2002). Tapi yang paling sepuh teteup mIRC (1995)," katanya.
Unggahan tersebut disambut beragam komentar mengenai Friendster. Terutama soal pengalaman menggunakan Friendster.
Ada yang rindu main Friendster dan Mirc. Dulu lebih suka main myspace dan path sih, tapi dari zaman Instagram belum terkenal sudah main Twitter.
Ada masa di mana Twitter ramai ditinggalkan karena Instagram dan Twitter mulai kembali ramai sekitar pertengahan atau penghujung 2018. pic.twitter.com/f7TtI9NYiV
— ???? Hiburan Rakyat Jelata ???? (@hiburanesia) January 26, 2021
Ga tau deh apakah di sini ada yang pernah make Friendster, Gitu2 FS itu perintis sosmed. Prinsip2 sosmed ada di sini dan populer di sini. Paling seru itu fitur testimonials, jadi kalian bisa kasih kesan dan pesan ke org yg jd teman kamu.
Siapa nih yang dulu suka Friendster-an? pic.twitter.com/YSeCvDvjMl
— Mr Frost ????? (@FriendlyFrost) January 26, 2021
Bagaimana awal mula Friendster dan persaingannya dalam bisnis berbasis internet?
Baca juga: Menjajal Friendster Baru, Bisa Ketemu Teman FS Lama?
Jejaring media sosial ini dibuat oleh Jonathan Abrams. Ia adalah mantan insinyur perangkat lunak sebuah perusahaan telepon di Kanada.
Abrams berpikir untuk membuat platform media sosial yang memungkinkan pengguna membuat halaman profil.
Ide itu lalu ia eksekusi dan diluncurkan pada 2002 dengan nama Friendster.
Saat awal diluncurkan, Friendster mencapai 3 juta pengguna dalam beberapa bulan saja.
Pada puncaknya, Friendster berkembang hingga memiliki 115 juta pengguna dan sebagian besar berasal dari Asia.
Baca juga: Situs Friendster Tutup Lagi
Sayangnya, belum genap dua tahun, Friendster sudah mulai menghadapi banyak pesaing yang memiliki tampilan mirip.
Salah satunya ialah Ringo.com yang didirikan oleh Michael Birch.
Google juga meluncurkan Orkut, upaya awal untuk menjajal ranah jaringan sosial, pada Januari 2004 tetapi gagal.
Kemudian muncul pesaing lebih besar, yaitu MySpace, yang didirikan pada akhir 2003.
Menurut Abrams, melansir mashable.com, tim MySpace sempat mengirim spam ke papan pesan Friendster dan mencoba membajak pengguna.
Ia pun merasa seperti David, seorang penggembala kecil melawan Goliat, raksasa bertumbuh besar.
"Kami memandang diri kami sebagai David, bukan Goliat. Ada Yahoo dan AOL. Kami adalah start up kecil. Tapi begitu Friendster mendapat publisitas, orang-orang mulai menirunya. Tentu saja kami mengetahui mereka semua," kata Abrams, dilansir dari mashable.com pada 3 Februari 2014.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Facebook Diluncurkan, Bagaimana Kisah Awalnya?
Sampai pada 2003, Friendster telah mengumpulkan dana tambahan hingga mencapai 13 juta dollar AS.
Abrams memiliki ide membuat Friendster College untuk membangun jaringan dengan 20 perguruan tinggi, membuat feed berita, dan berencana membuat fitur berbagi playlist musik.
Ide itu ia dapat jauh sebelum raksasa media sosial yang sekarang membuat fitur-fitur tersebut. Namun ide Abrams tidak sempat terwujud.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Instagram Diluncurkan, Bagaimana Kisah Awalnya?
Pengembangan Friendster terkendala masalah teknologi. Ditambah lagi, investor tidak fokus pada perbaikan layanan.
"Fakta bahwa kami tidak meluncurkan produk tersebut adalah sebuah masalah, tetapi yang lebih mendasar, orang hampir tidak dapat masuk ke situs web selama dua tahun," kata Abrams, mengutip mashable.com.
Saat Facebook dan MySpace mulai berkembang, Friendster telah kehilangan banyak pangsa pasar di AS karena masalah stabilitas.
Pada April 2004, dua bulan setelah Facebook diluncurkan, dewan Friendster mengganti CEO. Abrams dipindahkan bagian lain yang perannya tidak punya pengaruh besar.
Dilansir dari Forbes, Friendster dijual MOL Global pada 2009 seharga 40 juta dollar AS.
Facebook pun membeli seluruh portofolio dan hak paten jejaring sosial Friendster seharga 40 juta dolar AS.
Friendster resmi tutup pada 2015.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: YouTube Diluncurkan, Bagaimana Awal Mulanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.