Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 20 Jenis Ikan Bersirip yang Dilindungi, dari Pari Sungai Tutul hingga Arwana Irian

Kompas.com - 24/01/2021, 19:43 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan 20 jenis ikan bersirip yang dilindungi.

Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Menteri KP Nomor 1 Tahun 2021 tentang Jenis Ikan yang Dilindungi.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Berikut daftarnya:

  1. Fluvitrygon oxyrhynchus (pari sungai tutul)
  2. Urogymnus polylepis (pari sungai raksasa)
  3. Fluvitrygon signifier (pari sungai pinggir putih)
  4. Scleropages formosus (arwana Kalimantan)
  5. Chitala borneensis (belida Borneo)
  6. Chitala hypselonotus (belida Sumatra)
  7. Chitala lopis (belida lopis)
  8. Notopterus notopterus (belida Jawa)
  9. Balantiocheilos melanopterus (ikan balashark)
  10. Barbodes microps (wader Goa)
  11. Neolissochilus thienemanni (ikan Batak)
  12. Schismatorhynchus heterorhynchus (pasa)
  13. Homaloptera gymnogaster (selusur Maninjau)
  14. Anoxypristis cuspidata (pari gergaji lancip)
  15. Pristis clavata (pari gergaji kerdil)
  16. Pristis pristis (pari gergaji gigi besar)
  17. Pristis zijsron (pari gergaji hijau)
  18. Urolophus kaianus (pari kai)
  19. Latimeria menadoensis (ikan raja laut)

Sementara itu, urutan 20 ada ikan Scleropages jardinii (arwana Irian) yang berstatus perlindungan terbatas berdasarkan periode waktu dan ukuran tertentu.

Baca juga: Selain Arwana, Ini 5 Ikan Akuarium Termahal di Dunia

Dalam poin keempat, disebutkan bahwa perlindungan 19 jenis ikan di atas dilakukan pada seluruh tahapan siklus hidup, termasuk bagian tubuhnya dan produk turunannya.

Adapaun ikan arwana Irian, perlindungan dilakukan dengan ketentuan larangan menangkap sepanjang waktu.

Dikecualikan untuk anakan berukuran 3-5 sentimeter dapat ditangkap pada November, Desember, Januari, dan Februari.

Baca juga: Kucing Emas, Satwa Langka Dilindungi yang Habitatnya Hanya Ada di Wilayah Sumatera

Penetapan status

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP TB Haeru Rahayu mengatakan, penetapan status perlindungan 20 jenis ikan ini bertujuan untuk menjaga dan menjamin keberadaan, ketersediaan, serta kesinambungan laut.

Menurutnya, hal itu dilakukan dengan tetap memilihara dan meningkatkan kualitas serta keanekaragaman sumber daya ikan dan lingkungan secara berkelanjutan.

Penetapan ini merupakan tindak lanjut pemisahan Otoritas Pengelola (Management Authority/MA) CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) untuk jenis ikan bersirip (pisces) dari semula berada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beralih kewenangan pengelolaannya kepada KKP.

"Untuk itu, 20 jenis ikan bersirip yang telah ditetapkan dalam Permen LHK Nomor P.106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi perlu ditetapkan lagi melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan," kata TB Haeru, dikutip dari laman resmi KKP.

Baca juga: Mengenal Harimau Sumatera yang Terancam Punah...

Dengan penetapan ini, ia berharap akan terus memperkuat aspek kelembagaan, pengawasan, pelestarian, pengembaiakan, dan karantina ikan.

"Kita tidak sendiri dalam menjalankan mandat CITES ini, tentunya berbagi tugas dan didukung oleh unit kerja lainnya, seperti aspek karantina, budidaya, pengawasan, tangkap (penangkapan) akan menjadi satu kesatuan dalam pelaksanaannya ke depan," tegasnya.

CITES atau konvensi perdagangan internasional untuk spesies-spesies flora dan satwa liar adalah suatu pakta perjanjian internasional yang berlaku sejak 1975.

Fokus utama CITES adalah memberikan perlindungan pada spesies tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan internasional yang mungkin akan membahayakan kelestarian tumbuhan dan satwa liar tersebut.

Baca juga: Sederet Satwa Ini Ditemukan Hidup Lagi Setelah Dikira Punah, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Cara Bikin Ikan Cupang Berusia Panjang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com