Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penting, Perhatikan 5 Hal Ini jika Anda Sedang Diet!

Kompas.com - 24/01/2021, 19:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar orang salah mengartikan diet sebagai upaya untuk membentuk tubuh ideal. Pengertian semacam itu kurang tepat.

Ahli gizi dr. Tan Shot Yen, M. Hum mengungkapkan, diet seharusnya bertujuan mengatur pola makan dan hidup sehat, bukan semata-mata membentuk tubuh yang ideal.

"Nah di sini itu jadi bablas, salah kaprah. Kayak pantangan, aturan makan demi mengecilkan badan, beresin penyakit dan sebagainya itu (tujuannya) bukan untuk membentuk pola kebiasaan baru yang lebih sehat," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/1/2021).

Tujuan diet untuk mengatur pola makan sehat dan hidup dinilainya menjadi jadi bias. Diet yang didasari ambisi semacam itu biasanya akan mudah ditinggalkan, baik tercapai atau tidaknya tubuh ideal.

Baca juga: Gemar Lakukan Diet Tinggi Protein? Ketahui Efek Sampingnya di Sini!

Lantas, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat menjalankan diet? 

1. Jangan sampai kelaparan

Pemahaman yang salah mengenai diet, sering mengarahkan pola makan yang kurang tepat. Mengurangi konsumsi makanan sehari-hari sampai kelaparan sangat tidak dianjurkan.

Tan menjelaskan, diet dengan manahan nafsu makan sampai kelaparan justru mengganggu fungsi otak dan tubuh.

"Makan sesedikit mungkin dibela-belain perut perih, otak tidak bisa kerja, menstruasi kacau, rambut rusak, terus buat apa," kata dia.

2. Penuhi kebutuhan makronutrien

Ilustrasi diet dengan kopishutterstock Ilustrasi diet dengan kopi
Manusia membutuhkan makro nutrien atau zat makanan yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak oleh tubuh.

Ada 3 makronutrien yang penting bagi tubuh manusia yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.

Tan menjelaskan, setiap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh memiliki fungsi dan peran pentingnya masing-masing.

"Kita butuh trio makronutrien karena masing-masing itu fungsinya beda. Karbohidrat buat menjamin energi tersedia, energi bukan buat cuma kerja kuli, tapi juga kerja organ tubuh, termasuk otak," jelas Tan.

Adapun fungsi dari protein dan lemak berbeda dengan karbohidrat. Oleh karena itu, tidak dapat menggantikan fungsi satu sama lain.

"Protein dipakai asam aminonya untuk menyusun protein khas tubuh manusia, bukan buat tenaga. Lemak juga untuk pembentukan hormon, melarutkan vitamin larut dalam lemak dan sebagainya," kata Tan.

Ia mengibaratkan diet yang salah dan tidak seimbang seperti tangki bensin yang diisi oli. Jika salah mengisi tengki bensin dengan oli, maka akan mengganggu kerja kendaraan.

"Ibarat tangki bensin ya kudu diisi bensin. Gawat kalau dituang oli. Jadi kebayang gak, fungsi karbohidrat diganti protein dan lemak," kata Tan.

Baca juga: 5 Sayuran Ini Cocok Dikonsumsi untuk Diet dan Menurunkan Berat Badan

3. Mengatur pola makan

Kunci utama dari diet adalah mengatur pola makan. Tan menjelaskan, manusia dengan tubuh sehat maka nafsu makannya akan bagus.

"Manusia sehat, nafsu makan bagus," kata dia.

Meski demikian, makanan yang kita konsumsi seringkali tidak sesuai dengan nutrisi yang diperlukan tubuh.

Tan menjelaskan, kita boleh makan banyak, dengan catatan apa yang kita makan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh.

"Jadi, bisa saja kalian makan banyak, tapi yang dimakan itu sesuai yang dibutuhkan tubuh. Bukan karena lidahnya nagih," ujar Tan.

Tan juga tidak menganjurkan konsumsi makanan instan. Mengonsumsi makanan bernutrisi, seperti buah, banyak-banyak lebih dianjurkan.

"Tiga kali makan buah dalam sehari jauh lebih baik daripada 1 kali makan pangan instan kemasan tiap hari," kata dia.

4. Tidak perlu terpaku pada bentuk tubuh ideal

Ilustrasi diet gastritis yang ramah bagi penderita maag. Sakit maag dapat diatasi dengan diet beberapa makanan tertentu.SHUTTERSTOCK/Evan Lorne Ilustrasi diet gastritis yang ramah bagi penderita maag. Sakit maag dapat diatasi dengan diet beberapa makanan tertentu.
Tujuan utama diet adalah menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh.

Bentuk tubuh ideal bukan satu-satunya indikasi kesehatan atau keseimbangan tubuh manusia.

Bentuk tubuh manusia tidak diciptakan seragam atau identik. Masing-masing memiliki postur dan keunikannya sendiri. Tan menjelaskan, bentuk tubuh juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik.

"Karena bentuk tubuh juga dipengaruhi banyak kontributor. Salah satunya faktor genetik," ujar Tan.

Oleh karena itu, diet akan percuma jika memiliki tubuh ideal tetapi kondisi tubuh sebenarnya sedang tidak sehat.

5. Olahraga sesuai kebutuhan

Ilustrasi diet.SHUTTERSTOCK Ilustrasi diet.
Diet juga dapat disertai dengan olahraga. Olahraga bertujuan untuk menggerakkan badan agar menguatkan atau menyehatkan tubuh.

Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman didesain untuk memudahkan manusia, sehingga aktifitas fisik semakin berkurang.

Tan menjelaskan, fungsi olahraga dewasa ini sebagai pengganti aktivitas fisik tersebut.

"Olahraga itu kan prinsipnya 'bayar hutang' aktivitas fisik yang tidak berjalan baik, karena situasi hidup kita sudah beda jauh dengan sekian ratus tahun yang lalu," kata Tan.

Tubuh manusia yang dulunya difungsikan untuk jalan kaki, bahkan memanjat, kini berangsur kehilangan perannya. Manusia modern mengganti fungsi tubuh itu dengan mobil dan lift.

Tan menyayangkan hal ini karena sebenarnya konstruksi tubuh manusia modern tidak beda dengan leluhur ratusan tahun lalu. 

Tubuh perlu difungsikan sebagaimana mestinya, maka olahraga menjadi penting.

Untuk olahraga yang bertujuan membentuk otot atau perbaikan postur tubuh, Tan menyarankan didampingi oleh pelatih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com