Dicky mencontohkan apa yang terjadi di Pulau Jawa, sebagai pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia.
"Banyak orang masuk rumah sakit, banyak orang meninggal, ini adalah dampak yang terjadi dan menunjukkan situasi semakin serius. Situasinya tidak kondusif, tidak ada data yang menunjukkan Indonesia kondusif," ungkapnya.
"Angka kematian trennya meningkat, ini yang harus dipahami. Kalau dibilang parah ya parah, sangat parah," tambahnya.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Kembali Pecahkan Rekor 3 Kali Berturut-turut
Alasan di balik banyaknya orang terinfeksi dan orang kontak erat yang tidak terlacak diakibatkan karena rendahnya kapasitas uji atau tes yang dilakukan di masing-masing wilayah di Indonesia.
Standar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pengujian minimal dilakukan kepada 1 dari 1.000 orang per minggunya.
Jika data terakhir yang dilaporkan Satgas Covid-19 ada 10.000 lebih kasus terkonfirmasi baru di Indonesia, Dicky mengatakan jumlah itu baru seperempat dari jumlah kasus yang semestinya terkonfirmasi.
Untuk itu masyarakat diharap tidak terkecoh dengan data laporan harian yang rutin dilaporkan Satgas Covid-19 setiap harinya.
"Karena tidak selalu kasus harian yang dilaporkan itu mendekati jumlah kasus sebenarnya, apalagi bila cakupan testing tracingnya rendah sekali, akan sangat jauh," jelas Dicky.
Menurut Dicky, untuk kondisi di Indonesia, kasus harian terendah sudah di kisaran 40.000 saat ini.
"Itu kasus terendah. Artinya kalau kasus terendah ya harusnya terdeteksi, harusnya ditemukan, kalau tidak ditemukan itu berarti kita kebobolan dan kita sangat tidak memadai dalam melakukan testing," lanjutnya.
Baca juga: 8.854, Rekor Kasus Harian Covid-19 di Indonesia, Ini Peta Sebarannya
Apabila testing masih rendah, dampaknya maka akan ada banyak kasus infeksi yang tidak berhasil ditemukan, jumlahnya pun semakin hari akan semakin menumpuk.
"Ini berbahaya karena menumpuk terus, katakan sekarang ini mau 20.000 (kasus baru per hari) sekali pun itu baru setengah dari yang harus ditemukan," sebutnya.
Ia kembali menegaskan bahwa jumlah kasus yang banyak ditemukan tidak selamanya berarti buruk, karena itu menjadi indikator bahwa kita mampu menemukan infeksi-infeksi di tengah masyarakat dengan optimal.