Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Informasi soal Bukti Ilmiah Terkini Terkait Penularan Covid-19

Kompas.com - 08/01/2021, 17:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Lebih lanjut guna mengklarifikasi isi narasi tersebut, Kompas.com menghubungi Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Eka Ginanjar, SpPD.

  • Soal siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 dilihat dari golongan darah:

Eka menegaskan, klaim yang menyatakan siapa saja yang berpotensi tertular Covid-19 dilihat dari golongan darah adalah tidak benar.

"Berkaitan dengan golongan darah itu tidak benar, semua golongan darah memiliki potensi sama," jelas Eka kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2021) siang.

Baca juga: Studi Temukan Bukti Baru, Covid-19 Dapat Merusak Pembuluh Darah Otak

  • Soal seberapa banyak virus yang bisa mengakibatkan seseorang terjangkit Covid-19:

Dalam narasi disebutkan, diperlukan 1.000 viral particles agar seseorang terjangkit virus corona Covid-19.

Mengenai hal ini, Eka juga menampiknya.

"Mengenai viral particles, jumlahnya enggak bisa dibuktikan walau ada beberapa penelitian. Tetapi prinsipnya memang betul, jumlah partikel virus sangat memengaruhi penularan. Dan jumlah partikel virus tergantung dari percikan droplet yang terhirup," kata dia.

Baca juga: Update Daftar 54 Daerah Zona Merah Covid-19, Jawa Tengah Pimpin dengan 9 Wilayah

  • Soal bukti ilmiah perihal penularan virus corona:

Disebutkan bahwa risiko tertular sangat rendah di permukaan dan saat aktivitas di luar rumah.

Kemudian, muncul klaim risiko tertular sangat tinggi pada ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater.

"Pada prinsipnya, droplet yang mengandung virus akan ada di permukaan, sebagai contoh di permukaan meja," terang Eka.

Baca juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari

Lalu, klaim risiko penularan sangat rendah saat melakukan aktivitas di luar rumah, dikatakan Eka memang betul. Namun, tetap saja harus memperhatikan protokol kesehatan.

Hal itu dikarenakan ruangan terbuka memiliki sirkulasi udara yang bagus dan pancaran sinar matahari yang bagus.

Berikutnya, risiko tertular akan sangat tinggi di ruang tertutup seperti kantor, tempat ibadah, aula bioskop, gym atau teater juga benar jika tidak memenuhi beberapa aspek.

Baca juga: RS Penuh, Jokowi Batasi Jawa-Bali

"Risiko penularan akan tinggi kalau sirkulasi tidak lancar, kurang sinar matahari, kepadatan dalam ruangan, kebersihannya, dan lain sebagainya," kata Eka.

Lebih lanjut, Eka menyatakan, banyaknya partikel dan lamanya bertahan di permukaan benda, sangat tergantung sirkulasi udara, suhu ruangan, sinar matahari, sering dibersihkan atau tidak, kelembaban dan lainnya.

"Pakai masker tentu yang paling utama," papar Eka.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal bukti ilmiah terkait penularan virus corona, siapa saja yang berpotensi tertular virus corona dilihat dari golongan darahnya dan seberapa banyak virus yang bisa mengakibatkan seseorang terjangkit Covid-19 tidak ditulis oleh dr Erlina Burhan.

Kendati demikian, terkait dengan isi narasi yang beredar tersebut, tidak sepenuhnya salah karena ada beberapa di antaranya yang memang benar adanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com