Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Libur Panjang, Kasus Covid-19 Selalu Melonjak, Ini Datanya...

Kompas.com - 29/12/2020, 12:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masa libur panjang sering mendorong masyarakat untuk bepergian, padahal pergerakan dan kerumuman bisa berdampak pada meningkatnya kasus Covid-19

Apabila kondisi ini terus berlanjut maka akan berdampak pada penuhnya fasilitas kesehatan dan kasus kematian yang terus meningkat

Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, selau terjadi tren kenaikan kasus positif yang terjadi setiap periode liburan.

Baca juga: Ketika Angka Covid-19 Selalu Naik Pasca Libur Panjang . . .

Tren kasus melonjak

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi memaparkan, berdasarkan data yang dimiliki Satgas Penanganan Covid-19, periode libur panjang selalu diiringi dengan peningkatan kasus positif. 

Berikut rinciannya:

  • Libur Idul Fitri 22-25 Mei 2020: Peningkatan kasus positif 69-93 persen pada tanggal 6-28 Juni 2020.
  • Libur HUT RI 15-17 Agustus 2020: Peningkatan kasus positif 58-188 persen pada tanggal 1-3 September 2020.
  • Libur Akhir Oktober: Peningkatan kasus positif 17-22 persen pada tanggal 8-22 November 2020.

Update corona Indonesiascreenshoot Update corona Indonesia

Sonny mengatakan, berdasarkan data tersebut, semua pihak harus memahami bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum berakhir.

"Semua orang harus paham bahwa kita masih dalam kondisi pandemi. Kami di Satgas melihat, ini sudah ramai sekali seolah-olah pandemi sudah berakhir," kata Sonny dikutip dari YouTube BNPB (23/12/2020). 

Mengendalikan mobilisasi

Sonny mengatakan, tingkat penularan virus corona di Indonesia masih tinggi. Pada Selasa (22/12/2020) tercatat positivity rate Indonesia berada di angka 18 persen.

"Agar penularan tidak semakin tinggi, maka hal yang paling penting adalah mobilitas bisa dikendalikan. Kita juga bisa belajar dari kasus selama libur panjang kemarin," kata Sonny.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Merebak Flu Burung, Hong Kong Musnahkan 1,2 Juta Ekor Ayam

Sonny mengatakan, Satgas Penanganan Covid-19 juga mengamati, selain terjadi peningkatan kasus positif, periode liburan juga diikuti dengan peningkatan ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan.

"Jadi mulai libur panjang Oktober kemarin, bahkan kepatuhan memakai masker itu turun terus," kata Sonny.

Mencegah kerumunan

Sonny menyebut bahwa dari tiga protokol kesehatan yang menjadi imbauan pemerintah (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), yang paling sulit diterapkan adalah menjaga jarak.

"Kalau pakai masker dan cuci tangan itu keputusan individu, tapi begitu jaga jarak, itu keputusan bersama," kata Sonny.

"Jadi enggak bisa, misalnya, saya ini jaga jarak tanpa orang lain berusaha menjaga jarak juga. Ada keputusan orang lain kan di sana," imbuhnya.

Baca juga: Libur Panjang, Kerumunan Tidak Terelakkan di Yogyakarta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com