Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Varian Baru Virus Corona, Warga Asing Dilarang Masuk Jepang

Kompas.com - 27/12/2020, 20:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Jepang untuk sementara melarang warga negara asing (WNA) masuk setelah adanya varian baru virus corona pada kedatangan penumpang dari Inggris ditemukan di negara tersebut.

Larangan itu efektif berlaku pada 28 Desember 2020 dan akan terus berlanjut sampai Januari 2021, kata Pemerintah Jepang melalui pernyataan tertulis yang dikirim via surat elektronik.

Warga Jepang dan penduduk berkebangsaan asing tetap diperbolehkan masuk asalkan mereka dapat menunjukkan bukti tes negatif Covid-19 yang dikeluarkan tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan.

Baca juga: Nenek Usia 101 Tahun Jadi Salah Satu Penerima Pertama Vaksin Covid-19 di Jerman

Wajib karantina

Seluruh pendatang wajib menjalani karantina selama dua minggu setelah mendarat di Jepang, terang pemerintah seperti dilansir dari Channel News Asia, Minggu (27/12/2020).

Jepang melaporkan kasus varian baru mutasi virus corona pertamanya pada Jumat (25/12/2020). Kasus pertama itu ditemukan di beberapa penumpang pesawat yang datang dari Inggris.

Varian baru Covid-19 juga ditemukan pada seorang pria beserta seorang anggota keluarganya.

Keduanya jadi kasus varian baru pertama yang ditemukan di luar bandara, demikian laporan Nippon TV, Sabtu.

Varian baru itu menambah kekhawatiran rakyat Jepang terhadap Covid-19 mengingat kasus baru kembali mencapai angka tertinggi pada Sabtu.

Kasus naik jelang libur Tahun Baru

Jumlah kasus baru di ibu kota Jepang, Tokyo, mencapai 949 orang. Kasus positif Covid-19 di Jepang terus naik jelang libur Tahun Baru.

Saat libur pergantian tahun, warga di Tokyo umumnya akan bepergian ke luar kota.

Baca juga: Alat Deteksi Covid-19 GeNose Dapat Izin Kemenkes, Digunakan untuk Skrining atau Diagnosis?

Dikutip dari Kyodo News, Minggu (27/12/2020), terkait dengan kebijakan pelarangan masuk itu, Pemerintah Jepang akan menghentikan penerbitan visa baru mulai Senin (28/12/2020).

Mereka yang sudah mendapatkan visa akan tetap diizinkan masuk ke negara itu, namun tidak berlaku bagi mereka yang berada di Inggris atau Afrika Selatan.

Sebelumnya kisaran penularan harian selama tujuh hari berturut-turut mencapai 700-an kasus.

Ini merupakan rekor baru untuk pertama kalinya, menurut penghitungan berdasarkan data resmi.

Rekor kasus

Sementara itu, kota Osaka mengonfirmasi ada 299 infeksi pada Sabtu (26/12/2020). Prefektur Saitama dan Aichi masing-masing melaporkan terdapat 265 kasus.

Angka infeksi harian terbaru di Tokyo melampaui rekor sebelumnya yaitu 888 yang tercatat pada Kamis (24/12/2020).

Sehingga total kumulatif Tokyo menjadi 55.851 kasus. Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan gejala serius di Tokyo mencapai 81 orang sejak Jumat (25/12/2020)

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengimbau masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan tinggal dirumah dan menghindari pertemuan besar keluarga dan teman.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai Awal 2021, Bagaimana Cara Masyarakat Mendapatkannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Pajak Makanan Dibayar Restoran atau Pembeli? Ini Penjelasan Ekonom

Tren
Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com