Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hasil Rapid Test Antigen pada Sambal Cireng Bisa Positif? Simak Penjelasannya

Kompas.com - 26/12/2020, 15:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sempat viral beberapa waktu lalu, komedian Rina Nose melakukan eksperimen mengetes alat Rapid Test Antigen dengan sampel sambal cireng.

Disebutkan hasil tes yang muncul pada alat rapid tes adalah hasil dua garis yang jika dalam pengujian Covid-19 berarti positif.

Selanjutnya, ia melakukan pengujian menggunakan alat tes yang sama pada keluarganya yang baru mengonsumsi sambal cireng tersebut. Hasilnya hanya muncul satu garis yang itu berarti negatif.

Hasil eksperimen itu ia unggah melalui Instagram miliknya @rinanose16 pada 16 Desember 2020, namun saat ini unggahan tersebut telah dihapus dari akunnya, karena banyaknya pro-kontra yang timbul.

Baca juga: Diserang Netizen Perkara Face Shield, Rina Nose Mengaku OCD dan Dibela Luna Maya

Penjelasannya

Lalu, bagaimana penjelasan ahli mengenai hasil rapid test positif pada sambal cireng sebagaimana hasil uji coba Rina Nose?

Ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) dr Tonang Dwi Ardyanto menanggapi hal itu dengan menggunakan perumpamaan tes kehamilan atau tespek.

"Tes kehamilan itu kalau ditetesi sembarang cairan juga (hasilnya) positif. Itu namanya menggunakan (alat tes) tidak pada tempatnya," jawab dia saat dihubungi Sabtu (26/12/2020).

Kandungan pH sampel

Terlepas dari penggunaan alat yang tidak pada tempat semestinya, Tonang menjelaskan hasil positif pada alat rapid test antigen bisa muncul akibat adanya kandungan pH atau derajat keasaman yang dideteksi oleh alat.

"Jadi persoalannya tentang pH. Ada batas pH yang pas untuk pemeriksaan tersebut (Rapid Test Antigen)," kata Tonang.

Tonang menjelaskan, setiap alat tes sudah memiliki batasan pH tersendiri untuk menunjukkan hasil positif atau negatif sebuah sampel yang di uji.

Baca juga: Vaksin Corona Sinovac Tiba di Indonesia, Ini Perbandingan Harganya dengan Vaksin Lainnya

Apabila sampel pada alat tes yang digunakan sesuai, maka hasil yang muncul pun dapat dipertanggungjawabkan.

Namun apabila sampel yang digunakan adalah sampel yang tidak semestinya, sehingga kandungan pHnya lebih rendah atau lebih tinggi, maka hasil yang muncul pun tidak kredibel.

"Sampel yang pas, seperti swab, (jika) sudah diukur pada pH yang tepat (sesuai) tersebut, maka kit bekerja secara seharusnya. Tapi bila kita berikan sampel di luar pH tersebut, maka alat akan rusak. Akibatnya seolah-olah positif," papar dia.

Tentang rapid test antigen

Mengenai rapid test antigen, Tonang menjelaskan ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi virus corona dengan menyasar kandungan protein virus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com