Di China, banyak jurnalis menjalani hukuman yang lama tanpa adanya tuduhan pasti.
Ketika pandemi Covid-19 merebak, pihak berwenang menangkap beberapa jurnalis karena liputan mereka yang dianggap berlawanan dari narasi resmi negara.
Misalnya, penangkapan jurnalis indepen Zhang Zhan pada 14 Mei 2020 setelah mengunggah laporan video tentang virus corona di media sosial.
Video itu juga memuat wawancara dengan pemilik bisnis dan pekerja lokal tentang dampak Covid-19, serta tanggapan pemerintah terhadapnya.
Di Mesir, petugas keamanan telah menangkap Sayed Shehta pada 30 Agustus 2020 di rumahnya saat menjalani karantina mandiri usai terinfeksi virus corona.
Saat di kantor polisi, Shehta sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Ia kemudian diborgol di tempat tidurnya di unit perawatan intensif.
Namun, nasib Mohamed Monir jauh lebih buruk. Jurnalis veteran itu ditangkap pada 15 Juni 2020 atas tuduhan bergabung dengan kelompok teroris, menyebarkan berita palsu, menyalahgunakan media sosial, dan mengkritik penanganan pemerintah terhadap pandemi.
Monir jatuh sakit saat berada di penjara. Ia dibebaskan pada 2 Juli dan meninggal dunia pada 13 Juli karena komplikasi dari Covid-19.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa dua per tiga jurnalis yang dipenjara, didakwa dengan kejahatan anti-negara, seperti terorisme atau keanggotaan kelompok terlarang, tidak ada tuduhan yang diungkapkan dalam hampir 20 persen kasus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.