Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Masuk 5 Besar Pemimpin Negara yang Paling Banyak Dibicarakan di Twitter Sepanjang 2020

Kompas.com - 12/12/2020, 20:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjadi salah satu pemimpin negara yang paling banyak dibicarakan di media sosial Twitter se-Asia Pasifik sepanjang 2020.

Ini merupakan bagian dari rangkuman Twitter seiring 2020 mendekati pengujung tahun.

Tak hanya Jokowi, beberapa pemimpin lain juga masuk dalam daftar itu, seperti mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Baca juga: 6 Tokoh Paling Dicari di Google Sepanjang 2019, dari Nadiem hingga Wiranto

Diketahui, Abe mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Jepang pada akhir Agustus 2020 karena sakit radang usus besar atau kolitis ulseratif kronis yang sudah dia alami sejak remaja.

Berikut rinciannya:

  1. Presiden India Narendra Modi (@narendramodi)
  2. Presiden Indonesia Joko Widodo (@jokowi)
  3. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in (@moonriver365)
  4. Perdana Menteri Australia Scott Morrison (scottmorrisonmp)
  5. Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe (@abeshinzo)

Baca juga: 5 Tokoh Dunia yang Kepergiannya Banyak Dicari di Google Selama 2020

Selain itu, Twitter juga merilis figur politik nasional yang ramai diperbincangkan warganet Twitter.

Tahun 2020 yang dipenuhi dengan isu politik, seperti rancangan undang-undang (RUU) dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menyeret sejumlah nama-nama figur politik, seperti Mahfud MD dan Anies Baswedan.

Berikut daftar figur politik Indonesia yang banyak dibicarakan warganet:

  1. Joko Widodo (@jokowi)
  2. Anies Baswedan (@aniesbaswedan)
  3. Ganajr Pranowo (@ganjarpranowo)
  4. Rizal Ramli (RamliRizal)
  5. Fadli Zon (@fadlizon)
  6. Mahfud MD (@mohmahfudmd)
  7. Ridwan Kamil (@ridwankamil)
  8. Hidayat Nurwahid (@hnurwahid)
  9. Erick Thohir (@erickthohir)
  10. Budiman Sudjatmiko (@budimandjatmiko)

Baca juga: 71 Tokoh Terima Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa, Apa Itu?

Dokter dan tenaga kesehatan

Pandemi virus corona yang melanda Indonesia membuat sejumlah akun dokter juga ramai dibicarakan warganet.

Pasalnya, jajaran dokter dan tenaga kesehatan menggunakan Twitter sebagai tempat untuk berbagi informasi kredibel.

Akun-akun ini juga berperan penting dalam meluruskan beragam informasi kurang tepat terkait virus corona.

Baca juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah, Apakah Tenaga Medis Menyerah?

Berikut akun-akun tersebut:

  1. Jiemi Ardian (@jiomiardian
  2. Gia Pratama (@giaPratamaMD)
  3. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28)
  4. Ferdiriva Hamzah (@ferdiriva)
  5. Shela Sundawa (@oxfara)

Selain virus corona, mereka juga aktif menggunakan Twitter untuk membahas tentang berbagai macam isu kesehatan hingga tips dan pesan positif untuk warganet yang membutuhkan.

Di tahun ini, Twitter juga mencatat twit yang mengekspresikan rasa syukur atau terima kasih meningkat sebanyak 20 persen secara global.

Misalnya, ucapan terima kasih kepada tenaga kesehatan (meningkat 135 persen), guru (meningkat 30 persen), dan pekerja garda terdepan Covid-19 lainnya.

Baca juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Tiba di Indonesia, Kemenkes: Nakes Dulu Ya!

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Perjalanan Twttr hingga Twitter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com