Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Cara Singapura Mengatasi Wabah DBD...

Kompas.com - 02/12/2020, 08:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Proyek Wolbachia

Singapura yang berpenduduk sekitar 5,7 juta orang, tahun ini telah mencatat adanya 26.000 kasus demam berdarah yang melampaui rekor 2013 yang mana kasusnya ada sebanyak 22.000.

Tahun ini, demam berdarah di Singapura telah menyebabkan 20 orang meninggal di (Agustus 2020).

Sebagai perbandingan, data yang sama di tahun sebelumnya, demam berdarah hanya menyebabkan 27 orang meninggal dengan 56.000 kasus.

Baca juga: Awas Nyamuk Bertebaran saat Musim Hujan, Begini 5 Cara Membasminya

Singapura sangat serius mengatasi nyamuk-nyamuknya.

Negara tersebut bahkan mendenda orang yang melanggar peraturan anti nyamuk, seperti meninggalkan pot tanaman yang penuh genangan air.

Adapun terkait teknik baru pemberantasan nyamuk yang diberi nama Proyek Wolbachia ini dilakukan di laboratorium pemerintah.

Baca juga: Mengenal Rabbit Haemorrhagic Disease yang Terdeteksi di Singapura

Caranya, para ilmuwan membiakkan nyamuk pembawa bakteri dalam deretan palet untuk kemudian dipisahkan. Setelahnya nyamuk dilepaskan di daerah berisiko tinggi demam berdarah.

Nyamuk penyebab penyakit demam berdarah adalah nyamuk betina, sehingga nyamuk yang diberi bakteri Wolbachia adalah nyamuk jantan.

Para petugas lingkungan menggunakan semacam alat penembak untuk melepaskan para nyamuk jantan tersebut ke lingkungan.

Baca juga: Catat, Ini yang Perlu Diperhatikan tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com