Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi Singkatan Covid-19 dan Implan Barcode

Kompas.com - 30/11/2020, 13:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Kembali beredar akronim keliru mengenai Covid-19. Covid-19 disebut merupakan kependekan dari Certification of Vaccination Identification 2019.

Sertifikat itu merupakan berbentuk kode batang (barcode) yang diimplankan di bagian tertentu di tubuh manusia. Manusia yang tidak memiliki barcode tidak bisa masuk ke area publik.

Narasi itu sepenuhnya salah.

Badan kesehatan dunia WHO mengatakan, Covid-19 merujuk pada Corona Virus Disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.

Sementara, narasi bahwa Covid-19 adalah barcode yang diimplankan di tubuh manusia, sama dengan narasi penanaman mikrochip, tidak berdasar.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Amir Hasanudin pada 20 November 2020 mengedarkan status mengenai akronim dari Covid-19. Covid-19 adalah Certification of Vaccination Identification 2019.

Dia juga mengklaim bahwa sertifikat tersebut berbentuk barcode layaknya barcode di barang yang diimplankan di bagian tertentu tubuh manusia.

Nantinya, orang yang tidak memiliki barcode di tubuhnya tidak bisa masuk ke tempat belajar, pelayanan umum, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan transportasi. Berikut nukilan statusnya:

"COVID-19 adlh,
C - Certification
O - Of
V - Vaccination
ID - IDentification
19 - 2019
Artinya adlh,
Sertifikat sbg tanda bukti telah divaksin,
Yakni berbentuk Bar Code, spt yg tertera pada barang2 yg dijual di swalayan yg jumlahnya ada 13 bar.
Mereka mengatakan covid adlh corona virus,
Namun nyatanya adlh Barcode, yakni barcode yg akan diimplankan di bagian tertentu pd tubuh manusia, spt jidad, leher, ataupun lengan yg menunjukkan orang tsb sdh divaksin.
Dan program pemasangan barcode itu dieksekusi pelaksanaannya pd akhir 2019, di kota Wuhan, RRC
Setiap orang pny barcode sendiri2,
Layaknya barang, jika tdk ada barcodenya, barang tsb tdk bisa masuk swalayan,
Maka nanti, orang yg tdk memiliki tanda barcode pd tubuhnya, mereka tdk bisa masuk ke dlm tempat perbelanjaan, pelayanan umum, pelayanan kesehatan, pendidikan, transportasi, dll"

Status Facebook keliru soal akronim Covid-19.Facebook Status Facebook keliru soal akronim Covid-19.

Akun Facebook Qidjwini Qorni pada 22 November 2020 juga mengunggah klaim yang sama.

Penjelasan

Beredarnya singkatan keliru mengenai Covid-19 tidak kali ini saja terjadi. Beberapa bulan silam, tersiar narasi Covid-19 merupakan kependekan dari Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence.Klaim ini pernah ditulis Kompas.com dalam artikel ini.

Badan kesehatan dunia WHO memperkenalkan istilah Covid-19 pada Februari 2020. CO merujuk pada corona, "VI" mengacu pada virus, dan "D" merujuk pada "disease" atau penyakit.

Director-General WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pihaknya harus menemukan sebuah nama yang tidak merujuk pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan nama yang bisa diucapkan dan berhubungan dengan penyakit.

"Memiliki nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang mungkin tidak akurat atau menstigmatisasi. Ini juga memberi kami format standar untuk digunakan bagi setiap wabah virus corona di masa depan," kata Tedros, dalam situs web WHO, 11 Februari 2020.

Sementara, pada klaim bahwa barcode Covid-19 akan diimplankan di tubuh manusia senada dengan narasi sebelumnya soal implan mikrochip ke dalam tubuh.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com