Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Covid-19 Disebut Singkatan dari Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence

Kompas.com - 05/09/2020, 19:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sejumlah akun di media sosial mengunggah informasi yang menyebut istilah Covid-19 merupakan singkatan dari Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence.

Informasi ini tidak benar.

Menurut World Health Organization (WHO), Covid-19 merujuk pada Corona Virus Disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.

Nama sebelumnya untuk penyakit ini adalah 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV.  

Narasi yang Beredar

Sejumlah akun di Facebook dan Twitter membagikan informasi yang menyebut istilah Covid-19 singkatan dari Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence.

Menurut informasi yang dibagikan sejumlah akun itu, huruf C merujuk pada Certificate, V adalah Vaccination, ID merupakan Identification.

Adapun, angka 1 dan angka 9 merujuk pada huruf pertama dan huruf kesembilan sistem penulisan alfabet bahasa Inggris.

Angka 1 seturut dengan huruf pertama alfabet yakni A yang disebut mewakili Artificial, sedangkan angka 9 merujuk huruf kesembilan alfabet yakni I untuk kata Intelligence.

Akun Facebook Robert West pada 28 Agustus 2020 memasang status di berandanya soal arti Covid-19. Dia menulis:

"COVID 19 Means - Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence
A. is the 1st letter in the alphabet
I. is the 9th letter in the alphabet"

Hingga Sabtu (5/9/2020), status tersebut mendapat 23 komentar dan sudah dibagikan 17 kali.

Informasi yang sama juga termuat di akun Facebook Delamarch Antoinette Morris dan Victoria Smith.

Akun Facebook Geistige Speise pun memuat informasi serupa, tetapi dia menambahkan unggahan video dari YouTube. Dalam video tersebut, seseorang yang diklaim dokter dari Italia menjelaskan arti kata Covid-19. 

"Covid-19 bukanlah nama virus, melainkan rencana internasional untuk mengontrol dan mengurangi populasi. Covid-19 ini telah dikembangkan selama beberapa dekade terakhir dan diluncurkan pada 2020," kata pria dalam video itu.

Penjelasan WHO

Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkenalkan istilah Covid-19 saat media briefing pada 11 Februari 2020.

Mengutip akun Twitter WHO, ada sebuah video yang merekam pernyataan Director-General WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada media briefing saat itu.

Tedros menjelaskan bahwa nama resmi untuk virus corona adalah Covid-19. "CO" merujuk pada corona, "VI" merujuk pada virus, dan "D" merujuk pada disease atau penyakit.

"Di bawah pedoman yang disepakati antara WHO, World Organisation for Animal Health, dan Food and Agriculture Organization of the United Nations, kami harus menemukan sebuah nama yang tidak merujuk pada lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan nama yang bisa diucapkan dan berhubungan dengan penyakit," kata Tedros.

Sebelum istilah Covid-19 dipublikasikan, penyakit virus corona dinamakan 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV. Laman resmi WHO memuat catatan media briefing pada 11 Februari 2020.

Tedros mengatakan, penamaan penyakit yang disebabkan virus corona berperan penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang mungkin tidak akurat atau menstigmatisasi.

"Penamaan juga memberi kami format standar agar digunakan untuk setiap wabah virus corona di masa depan," ujarnya.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, kabar di media sosial bahwa Covid-19 berarti Certificate of Vaccination Identification with Artificial Intelligence adalah salah. Covid-19 merupakan akronim dari corona virus disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com