Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Tino Sidin, Seniman Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Kompas.com - 25/11/2020, 08:57 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Halaman muka mesin pencarian Google hari ini (25/11/2020) berbeda dari biasanya. Pada tampilan muncul Google Doodle bertema "Mengenang Tino Sidin". 

Siapa Tino Sidin

Tino Sidin adalah seniman lukis asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Diketahui, hari ini merupakan hari kelahiran seniman yang populer di stasiun TV era 1980-an itu yakni 25 November 1925. 

Pria yang akrab dengan sapaan "Pak Tino" ini meninggal pada 29 Desember 1995 dan dimakamkan di Yogyakarta.

Baca juga: Mengenal Tino Sidin, Guru Menggambar yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Sosok Tino Sidin

Pak Tino SidinHARIAN KOMPAS/PAT HENDRANTO (PH) Pak Tino Sidin

Dilansir dari Harian Kompas, (30/12/1995), pria kelahiran 25 November 1925 ini sempat ikut bertempur pada masa Revolusi Kemerdekaan.

Pada tahun 1945, dia menjabat sebagai anggota Polisi Tentara Divisi Gajah Dua Tebingtinggi.

Dia juga pernah menjadi Kepala Bagian Poster Kantor Penerangan Jepang Tebingtinggi pada periode 1944-1945.

Kemudian, sempat pula dia menjajal karir sebagai guru menggambar di SMP Negeri Tebingtinggi pada 1946 sampai 1948.

Hijrah ke Yogyakarta, tugas sebagai guru itu ia lakoni berbarengan dengan jabatannya sebagai anggota Tentara Pelajar Brigade 17 Yogyakarta sampai tahun 1949.

Karir sebagai guru menggambar melesat

Seusai lomba lukis, Bob Sadino diapit Kak Tino Sidin (kiri) dan Pak Raden (kanan) sempat berguyon di depan Airbus A300-600 yang dijadikan model lukis anak-anak SD di Garuda Maintenance Facility, Bandara Soekarno-Hatta.
HARIAN KOMPAS/DUDY SUDIBYO (DS) Seusai lomba lukis, Bob Sadino diapit Kak Tino Sidin (kiri) dan Pak Raden (kanan) sempat berguyon di depan Airbus A300-600 yang dijadikan model lukis anak-anak SD di Garuda Maintenance Facility, Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Resmikan Museum Tino Sidin, Mendikbud Bernyanyi dan Menggambar Burung Hantu

Dikutip dari arsip Harian Kompas (12/10/2014), Tino mulai mendalami ilmu menggambar di Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta pada tahun 1961.

Sebelumnya, dia belajar menggambar dilakukan dengan cara otodidak.

Di Kota Pelajar itu pula kariernya sebagai guru gambar melesat.

Dia pertama kali mengajar anak-anak menggambar di Galeri Seni Sono sekitar tahun 1969.

Karena kepiawaiannya dalam menggambar, Pak Tino diminta mengisi acara Gemar Menggambar di TVRI Yogyakarta pada 1976 sampai 1978.

Sekitar 10 tahun kemudian, acara tv yang dibawakan Pak Tino itu kemudian diambil alih TVRI pusat di Jakarta, sehingga jangkauan acara itu meluas ke banyak wilayah Indonesia.

Selama 20 tahun membawakan Gemar Menggambar, Pak Tino Tino berhasil mentransformasi aktivitas menggambar menjadi sesuatu yang sederhana dan menyenangkan sehingga dia sangat digemari anak-anak.

Baca juga: Hari Guru Nasional: Mengenang Sosok Sartono, Pencipta Lagu Hymne Guru

Garis lurus dan garis lengkung

Saat tampil di layar kaca, Pak Tino memberikan dasar-dasar dalam menggambar, yakni garis lurus dan garis lengkung.

Sebab, dengan memadu-madankan dua garis itu akan menghasilkan suatu gambar yang diinginkan.

Tak hanya itu, Pak Tino juga menyampaikan bahwa ia juga memakai bentuk huruf dan angka sebagai dasar untuk menggambar bentuk lain.

Metode sederhana itu dibawakan Tino dengan sikap ramah dan selalu memuji apa pun hasil gambar anak-anak yang dikirimkan ke studio TVRI.

Meski sempat disebut sebagai guru menggambar, Tino tidak biasa disebut sebagai orang yang mengajarkan ilmu menggambar kepada anak-anak.

"Mengajar? Saya tidak merasa memberikan pelajaran menggambar kepada anak-anak. Yang benar, saya memberikan dorongan dan membangkitkan minat dan gairah serta keberanian menggambar kepada mereka dengan suatu sistem dan contoh," ujar Tino dalam kutipan Harian Kompas, 19 Agustus 1979.

Baca juga: 5 Sayuran Ini Cocok Dikonsumsi untuk Diet dan Menurunkan Berat Badan

Selain merangsang imajinasi dan kreativitas, menggambar juga bisa menjadi penyaluran emosi bagi anak-anak.

Pada 2017, sebuah museum didirikan di bekas kediaman Sidin di Yogyakarta, mengabadikan warisan seniman pengajar tercinta Indonesia.

Selamat Ulang Tahun Pak Tino Sidin!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com