Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Jaga Jarak Buat Kekebalan Tubuh Terhadap Bakteri Melemah?

Kompas.com - 20/11/2020, 08:48 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di hampir seluruh dunia masih berlangsung. Peningkatan kasus infeksi setiap hari dilaporkan sejumlah negara.

Sampai dengan Jumat (20/11/2020), melansir data Worldometers, total kasus Covid-19 di seluruh dunia tercatat ada sebanyak 57.199.043.

Dari jumlah tersebut, tercatat korban meninggal akibat virus corona ada 1.364.607 orang. Sementara, jumlah kasus sembuh tecatat ada sebanyak 39.692.061.

Di tengah situasi pandemi yang masih terjadi, muncul beragam anggapan.

Salah satunya adalah muncul kabar menjaga jarak sosial, sebagai salah satu cara mencegah penularan virus corona, dapat menyebabkan imun tubuh seseorang melemah terhadap bakteri dan kuman.

Baca juga: YouTube Tambah Konten Vaksin Covid-19 di Panel Periksa Fakta

Lantas benarkah hal tersebut?

Mengutip Associated Press, Rabu (18/11/2020), kabar mengenai jaga jarak dapat menyebabkan imun tubuh terhadap bakteri dan kuman melemah adalah hal yang tidak benar.

Beberapa orang khawatir ketika seseorang mengurangi kontak dengan orang lain, maka sistem kekebalan tubuhnya akan melemah karena kontak aktifnya dengan kuman berkurang.

Menurut ahli, saat kita menjaga jarak 6 kaki dengan orang lain atau menghabiskan sebagian besar waktu di rumah sekali pun, tubuh terus merespons banyak bakteri dan kuman lain yang menghuni lingkungan di dalam maupun luar ruangan.

“Kita terus-menerus terpapar mikroba,” kata Akiko Iwasaki yang merupakan peneliti sistem kekebalan di Universitas Yale.

“Sistem kekebalan kita selalu dipicu,” ujarnya menekankan.

Ia juga menerangkan efek vaksin yang diberikan saat seseorang masih kecil maupun kekebalan bawaan yang didapat seseorang juga tetap bertahan lama dan tak akan hilang dalam semalam karena seseorang menjaga jarak.

Lebih lanjut, ia mengatakan para ahli mengingatkan siapa pun yang ingin meningkatkan kekebalan tubuhnya selama pandemi maka harus mempraktikkan kebiasaan seperti manajemen stres, makan sehat, olahraga teratur, dan tidur cukup.

Baca juga: Update Corona Global: 57,1 Juta Positif | WHO Ingatkan Eropa akan Hadapi 6 Bulan yang Sulit

“Ini adalah hal-hal yang benar-benar mempengaruhi sistem kekebalan,” ujar Iwasaki.

Sementara itu, mengutip Medical News Today, secara naluriah seseorang akan menghindari orang lain ketika orang lain tersebut sakit.

Selama beberapa generasi, saran untuk menghindari orang yang sakit juga sering dikatakan.

Sementara terkait virus corona, menjaga jarak adalah hal yang penting supaya seseorang tidak tertular yang bisa menyebabkan banyak orang sakit.

Jika banyak orang sakit bersamaan maka berisiko menyebabkan fasilitas kesehatan runtuh akibat banyaknya pasien yang datang.

Baca juga: Studi Final Vaksin Covid-19 Pfizer Tunjukkan Efektivitas 95 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com