Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Tesla Elon Musk Sebut Kemungkinan Terinfeksi Corona, 4 Kali Tes Hasilnya Berbeda

Kompas.com - 15/11/2020, 20:10 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bos perusahaan otomotif Tesla Elon Musk mengatakan dirinya kemungkinan mengalami infeksi virus corona Covid-19 dengan gejala sedang.

Meskipun menduga terinfeksi, dia juga terus mempertanyakan mengenai keakuratan hasil tesnya.

Hal tersebut sebagaimana dia sampaikan dalam postingan Twitternya.

“Saya mendapatkan hasil yang sangat berbeda dari laboratorium yang berbeda, tetapi kemungkinan besar saya memiliki kasus covid yang sedang. Gejala saya adalah flu ringan, yang tidak mengherankan, karena coronavirus adalah sejenis flu,” tulisnya menjawab pertanyaan pengikutnya mengenai kepastian apakah ia positif atau tidak.

Baca juga: Elon Musk Tes Covid-19 4 Kali, Hasilnya 2 Positif dan 2 Negatif

4 kali tes, hasil berbeda

Meski demikian ia tidak menyebutkan apakah hasil tersebut berasal dari tes PCR atau tes cepat.

Sebagaimana diketahui, Musk yang berusia 49 tahun mengatakan pada postingannya di Hari Jumat (13/11/2020) bahwa ia mengalami gejala flu ringan dan telah dilakukan uji dengan tes antigen cepat sebanyak empat kali.

Adapun hasilnya saat itu adalah dengan dua hasil positif dan dua hasil negatif.

Dalam jawaban selanjutnya ia juga menjawab pertanyaan folowernya mengenai gejala yang sedang ia alami.

"Sedikit naik & turun. Terasa seperti pilek biasa, tetapi tubuh lebih sakit & kepala keruh daripada batuk / bersin," ujarnya.

Baca juga: Tagar #IndonesiaTerserah Kembali Viral di Twitter, Ada Apa?

Peluncuran astronot

Kondisi Musk ini menjadi pertanyaan banyak pihak.

Sebab Musk dijadwalkan akan ikut dalam peluncuran astronot NASA untuk terbang mengorbit dengan pesawat ruang angkasa milik perusahaanya Space-X akhir pekan nanti.

Sementara itu, Kepala NASA Jim Bridenstine pada Jumat (13/11/2020) menyebut sesuai protokol kesehatan, orang yang dipastikan positif Covid-19 dilarang berada di Kennedy Space Center, lokasi peluncuran.

Para astronot telah dikarantina sejak 31 Oktober, namun belum jelas apakah akan ada penundaan peluncuran jika nanti kasus Musk terbukti teridentifikasi.

Musk sendiri dikenal sebagai orang yang dianggap sedikit meremehkan Covid-19.

Mengutip dari BBC, pada Bulan Maret Musk mengatakan bahwa kepanikan lebih membunuh daripada virus itu sendiri.

Dua bulan setelahnya ia juga mengancam akan memindahkan pabrik mobil listriknya dari California jika dipaksa tutup akibat lockdown yang terjadi.

Baca juga: 10 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com