Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?

Kompas.com - 07/11/2020, 18:49 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Larinya pasti ke Asia atau ke Afrika. Itulah yang menyebabkan mengapa Jepang dan Korea Selatan juga mengalami itu (wabah flu burung). Kemungkinan dari Rusia, karena Rusia kan dingin banget tuh," lanjut dia.

Baca juga: Peringatan Ahli Harvard, Bagaimana Penanganan SARS, Flu Burung, MERS, dan Virus Corona di Indonesia?

Masih belum mengancam manusia

Dicky mengatakan, strain virus flu burung yang saat ini teridentifikasi adalah H5N8 dan H5N2. Berbeda dengan pandemi flu burung yang sempat melanda Indonesia pada 2006 silam. Pada saat itu, strain virus yang menyebar adalah H5N1.

"H5N8 memiliki potensi sangat mematikan untuk unggas, kemudian H5N2 yang tidak terlalu mematikan bagi unggas, tapi berpotensi merugikan peternak. Kedua-duanya ini belum teridentifikasi menjadi ancaman yang serius untuk manusia," kata Dicky.

Dicky mengatakan, dalam kategori public health untuk wabah epidemi atau pandemi, kedua strain virus itu berada dalam kategori ancaman very low atau sangat rendah.

"Asal, tapi ada asalnya. Very low-nya itu setiap makanan yang sifatnya dari unggas dan produk-produknya, termasuk telur, itu harus dimasak dengan benar. Tidak boleh setengah matang," kata Dicky.

Selain itu Dicky mengatakan, yang perlu diperhatikan adalah para peternak unggas. 

"Jadi flu burung ini memang tidak mudah menular ke manusia, penularan antar manusia juga tidak mudah. Namun, berdasarkan sejarah flu burung beberapa tahun lalu, tercatat bahwa orang-orang yang terinfeksi umumnya yang memiliki kontak lama dan erat dengan hewan," kata Dicky.

Negara yang terkena wabah

Berdasarkan data dari Pemerintah Inggris yang dikutip oleh Dicky, diketahui bahwa wabah flu burung juga diidentifikasi di Belanda.

Negeri Kincir Angin itu melaporkan temuan 13 kasus flu burung yang diidentifikasi dari burung-burung liar.

Sebelumnya, pada 28 Oktober 2020, Belanda mengidentifikasi adanya virus flu burung di peternakan unggas yang memiliki populasi 35.000 ekor.

Temuan kasus serupa juga ditemukan di Jerman. Ada sebanyak 12 kasus yang diidentifikasi sebagai flu burung pada burung-burung liar di wilayah utara negara itu.

Kasus-kasus tersebut berhasil dilacak dan diketahui berasal dari wilayah barat Rusia, tempat strain H5N8 diidentifikasi di sebuah peternakan pada pertengahan Oktober lalu.

Bisakah menyebar hingga ke Indonesia?

Dicky mengatakan, hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi, apalagi ndonesia merupakan salah satu negara beriklim hangat dan tidak memiliki musim dingin. 

Ada kemungkinan burung-burung liar yang menghindari musim dingin akan bermigrasi ke wilayah Indonesia.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com