Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kasus Earphone Wireless Jatuh ke Lintasan Kereta di Jepang Jadi Perhatian...

Kompas.com - 07/11/2020, 16:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta api menjadi salah satu moda transportasi andalan bagi sejumlah orang, tak terkecuali masyarakat di Jepang.

Moda transportasi berbasis pada rel ini dipilih untuk menunjang mobilitas masyarakat pergi ke tempat kerja, luar kota, dan berbagai tempat yang lain.

Namun, saat masyarakat menunggu kereta api datang atau saat keluar masuk gerbong, sering kali ada barang bawaan yang tanpa sengaja terjatuh dan masuk ke lintasan di bawah peron.

Dikutip dari Japan Times, Kamis (4/11/2020), earphone wireless atau nirkabel yang terjatuh ke lintasan kereta saat ini menjadi perhatian perusahaan kereta di Jepang. 

Benda tersebut biasanya terjatuh saat penumpang memperbaiki posisi tali masker yang digunakan.

Karena posisi yang dalam dan ada kereta yang menutup di atasnya, maka sulit bagi penumpang untuk bisa mengambilnya kembali.

Baca juga: Daftar Kereta Api Jarak Jauh yang Beroperasi November-Desember 2020

Saking banyaknya kejadian benda jatuh ke lintasan, pihak perusahaan kereta di Jepang bahkan memiliki alat khusus untuk mengambilnya dan membersihkan jalur kereta.

Selama ini, petugas kereta menggunakan alat khusus untuk mengumpulkan benda-benda yang jatuh ke rel, sehingga tidak perlu turun dan memungutnya satu per satu.

Namun, alat itu tidak efektif digunakan untuk mengambil earphone nirkabel yang memiliki ukuran kecil, sehingga terkadang membuatnya jatuh terselip di antara kerikil jalur kereta.

Petugas pun harus menunggu jadwal kereta terakhir di tengah malam untuk bisa turun ke lokasi secara langsung dan mengambil earphone yang terjatuh.

Selain itu, petugas sudah mencoba mengambil earphone dengan berbagai alat buatan sendiri, misalnya dengan tongkat yang ujungnya ditempeli isolasi, serta alat penyedot debu.

Namun, upaya tersebut kurang maksimal dan dinilai sangat membebani petugas, karena jumlah earphone yang terjatuh tidak sedikit.

Diberitakan NHK,2 November 2020, East Japan Railway Co. atau JR East menyebut ada sekitar 950 earphone jatuh yang terjadi di 78 stasiun di wilayah Tokyo selama Juli-September 2020.

Baca juga: Wabah Flu Burung, Jepang Musnahkan 3.300 Ekor Ayam

Jumlah tersebut setara dengan seperempat jumlah semua kasus barang terjatuh di lintasan kereta.

Untuk itu, JR East memulai kerja sama dengan Panasonic Corp untuk mengembangkan suatu perangkat sejenis penyedot debu khusus untuk mengangkat earphone nirkabel yang terjatuh.

Saat ini, pengujian alat sedang dilakukan di Stasiun Ikebukuro.

Alat ini dapat mengumpulkan earphone nirkabel yang terjatuh dengan lebih cepat dibanding alat yang sebelumnya digunakan.

Meski banyak kasus earphone terjatuh, operator kereta api di Jepang tidak memberikan larang khusus dan hanya meminta para penumpang untuk lebih berhati-hati dengan barang-barang bawaannya.

Seorang pejabat senior di JR East Tokyo, Masakatsu Iijima, menyebut penumpang tidak perlu mengambil barang yang terjatuh ke lintasan karena berbahaya.

Para penumpang cukup meminta pada petugas yang ada di stasiun untuk mengambilkannya.

Baca juga: Makin Serius Kembangkan Jet Siluman, Jepang Gandeng Mitsubishi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com