Diet rendah karbohidrat semakin populer di AS, sedangkan rendah lemak dan rendah kolesterol mengalami penurunan.
Penemuan ini didasarkan pada survei nasional yang sedang berlangsung di mana para peserta ditanya mengenai apakah sedang menjalani suatu diet untuk menurunkan berat badan atau karena alasan lain yang berhubungan dengan kesehatan.
Ahli diet bersertifikasi dan petugas program senior di Johns Hopkins Center for a Livable Future, Becky Ramsing, mengatakan perubahan pola makan yang dibuat orang dengan harapan menurunkan berat badan dapat sangat bervariasi.
Dalam beberapa kasus, ia menambahkan, orang mungkin tidak paham mengapa pilihan yang dipilihnya tidak mengarah pada penurunan berat badan.
"Mereka tidak akan makan roti, tapi kemudian mereka akan makan banyak makanan lain yang lebih tinggi kalori," ujar Ramsing.
Menurutnya, saat ini banyak tren diet yang berfokus pada pelarangan makanan tertentu.
Namun, agar diet dapat membuat perubahan yang bertahan lama, ia menyarankan agar oran-orang harus mempertimbangkan pola makan mereka secara keseluruhan.
Tindakan itu juga akan membantu mengatasi jebakan diet lainnya, misalnya sulit mematuhi rutinitas dari waktu ke waktu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.