Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Jangan Drama, Tiap Angkatan Punya Medan Juang dan Pahlawannya Sendiri

Kompas.com - 02/11/2020, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ingatan kedua saya soal November adalah Hari Pahlawan yang merupakan peringatan akan Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.

Dalam catatan sejarah, ini merupakan pertempuran terbesar pertama setelah Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dulu, sebagai siswa, saya selalu ingat Hari Pahlawan karena satu-satunya hari nasional yang banyak dibicarakan setelah Hari Kemerdekaan tetapi tidak diliburkan. Ingat karena kecewa.

Saya dulu sempat berpikir, apakah peran pahlawan tidak begitu penting sehingga tidak diberi hari libur sebagai jeda untuk mengenang? 

Untuk pertanyaan itu, saya tidak menemukan jawaban hingga akhirnya saya bertemu novel Burung-Burung Rantau yang ditulis YB Mangunwijaya. Buku terbitan Gramedia itu saya baca saat kuliah di STF Driyarkara.

Novel Romo Mangun ini dirilis tahun 1992 dan dirilis ulang 2014. Ia berkisah tentang konflik keluarga Letnan Jenderal Wiranto, mantan duta besar, Komisaris Bank Pusat Negara, generasi gerilyawan 1945 dengan lima anaknya yang lahir setelah kemerdekaan.

Ngomong-ngomong, "November Rain" dan Burung-Burung Rantau dirilis pada tahun yang sama yaitu 1992. Buat saya, dua karya ini menjadi tanda generasi saya, Generasi 90-an.

Lantas, apa jawaban atas pertanyaan saya soal Hari Pahlawan yang tidak dijadikan hari libur nasional? Tidak ada jawaban pasti.

Namun, apa yang ditulis Romo Mangun di novelnya melegakan saya, "Jangan didramatisasi. Setiap angkatan punya medan juang dan pahlawan mereka sendiri."

Apa yang ditulis Romo Mangun 28 tahun lalu menjadi pengingat agar kita tidak melebih-lebihkan apa yang kita alami, apa yang kita perjuangkan dan apa yang kita capai di rentang waktu di mana sejarah meletakkan kita.

Sikap tidak melebih-lebihkan pengalaman generasi sendiri ini sekaligus menjadi sikap untuk menghargai pengalaman, perjuangan dan capaian generasi lain yang medan juang serta jenis kepahlawannya berbeda.

Tidak heran jika pernyataan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri soal sumbangsih dan kepahlawanan jadi bahan percakapan di media sosial di Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020.

Diperlukan penjelasan tambahan tentang maksud pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu dari orang lain. Jauhnya beda generasi mungkin memerlukan jembatan.

Adalah Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto yang kemudian menjelaskan pertanyaan Megawati yang menyinggung generasi milenial, "Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini. Masa hanya demo saja?"

Kepahlawanan atau sumbangsih kepada bangsa memang tidak boleh dimonopoli, apalagi klaim atas kepahlawanan atau sumbangsih itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com