Penelitian Baillie belum ditinjau sejawat dan dia telah menasihati dengan hati-hati dalam menafsirkan pekerjaan ini.
Namun demikian, dia mengatakan kepada Science bahwa dia berharap hasilnya akan mempercepat perkembangan pengobatan.
Baca juga: Sederet Studi Terbaru tentang Virus Corona
Selain itu, peneliti lain menunjukkan bahwa ada cara lain menggunakan genetika untuk memerangi Covid.
Dr Dipender Gill dari Imperial College London, bersama rekannya, menggunakan data genetik untuk memprediksi bagaimana intervensi yang berbeda dapat memengaruhi reaksi penyakit.
“Kami melihat lima ciri yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko menjadi Covid-19 yang parah: obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol buruk, merokok dan diabetes. Kemudian kami melihat apakah ciri-ciri ini dapat dimodifikasi untuk mengurangi risiko infeksi yang parah,” kata dia.
Gill bekerja dengan tim ilmuwan Inggris, Norwegia dan Amerika - menganalisis data dari ribuan pasien, menggunakan varian genetik yang meningkatkan risiko individu tertular kondisi ini.
Mereka kemudian dapat melakukan studi yang akan menunjukkan jika tindakan yang diambil untuk memodifikasi sifat-sifat ini akan mengurangi kerentanan terhadap Covid-19 yang parah.
Tim tersebut membuat dua penemuan kunci. Mereka menemukan ada hubungan kausal antara obesitas dan risiko memiliki [reaksi] Covid-19 yang parah.
"Kami juga menemukan efek yang sama untuk merokok. Ini menunjukkan bahwa menurunkan berat badan dan berhenti merokok akan berdampak langsung dalam meningkatkan peluang Anda untuk bertahan hidup dari Covid-19. Itulah kekuatan studi genetik seperti ini," jelas Gill.
Baca juga: Gen: Pengertian, Fungsi, dan Simbol-Simbolnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.