Sebelum menghadiri perayaan, orang-orang sudah mematikan perapian di rumah masing-masing, dan sepulang dari perayaan, mereka akan kembali menghidupkan perapian itu menggunakan api yang berasal dari api unggun suci.
Harapannya, agar mereka terlindung selama musim dingin yang akan datang.
Baca juga: Catat Rekomendasi Tayangan Halloween di Netflix
Hingga suatu hari, pada abad ke-9, pengaruh ajaran Kristen sudah menyebar ke tanah Celtic dan tradisinya secara perlahan bercampur atau bahkan menggantikan tradisi Celtic yang sudah ada sebelumnya.
Gereja memperingati All Saints Day atau para martir yang telah meninggal, setiap tanggal 2 November. Perayaannya adalah malam hari sebelumnya, yakni 1 November malam.
Di sana mereka juga menyalakan apu unggun besar, mengadakan parade, juga mengenakan beragam kostum yang menggambarkan orang suci, malaikat, juga iblis.
Perayaan di malam itu disebut sebagai All-hallows atay All-hallowmas yang berarti All Saint;s Day dari bahasa Inggris Tengah "Alholowmesse".
Sementara malam sebelumnya, di 31 Oktober diperingati oleh bangsa Celtic untuk merayakan Samhain (sow-in), perayaan itu pun perlahan disebut sebagai All-Hallows Eve, kemudian Halloween.
Baca juga: Halloween 31 Oktober, Bagaimana Kisah Awal Mulanya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.