Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halloween 31 Oktober, Bagaimana Kisah Awal Mulanya?

Kompas.com - 31/10/2019, 15:31 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Halloween dirayakan setiap tahunnya pada  31 Oktober. Kemeriahan berbalut "keseraman" biasanya mewarnai Halloween.

Pada perayaan Halloween biasanya orang-orang mengenakan kostum yang menyeramkan.

Halloween awalnya dari festival kuno Samhain yang dirayakan bangsa Celtic, nenek moyang bangsa Eropa di akhir musim panas.

Mereka merayakan tahun baru pada 1 November, dan percaya bahwa setiap tanggal 31 Oktober, pembatas antara dunia manusia dengan dunia orang mati terbuka.

Saat itu dipercaya banyak roh jahat yang akan muncul kembali ke bumi untuk berkeliaran dan menganggu bangsa Celtic.

Agar terhindar dari ancaman itu, bangsa Celtic mengenakan kostum-kostum yang menyeramkan.

Baca juga: NASA Rilis Foto Matahari Sedang Rayakan Halloween

Simbol dan tradisi halloween

Secara umum, Halloween disimbolkan dengan labu yang dibentuk menyerupai wajah menyeramkan.

Karakter itu disebut Jack O'Lantern.

Jack O'Lantern merupakan arwah yang berkeliaran sambil membawa lentera karena dirinya berhasil menipu iblis agar tak dimasukkan ke dalam neraka. Akan tetapi, tidak diizinkan masuk ke surga karena dosa-dosanya.

Legenda tersebut direpresentasikan menjadi labu seram yang diletakkan di depan rumah.

Selain itu, kostum kucing hitam juga sangat populer selama perayaan Halloween.

Baca juga: 5 Promo Halloween di Jakarta, Menginap di Panic Room sampai Pesta Kostum

Kucing hitam sering digambarkan sebagai keluarga penyihir, di mana para penyihir ini berubah menjadi kucing hitam untuk menyembunyikan diri.

Tradisi lain dalam perayaaan Halloween adalah trick or treat.

Trick or treat dirayakan dengan kostum yang menyeramkan, di mana dilakukan sambil berkeliling membawa labu menuju rumah tetangga untuk meminta perman sambil berteriak 'Trick or Treat'.

Teriakan ini awalnya hanya dilakukan oleh anak-anak kurang mampu, dan akan mendoakan setiap orang yang memberikan makan atau permen kepada mereka.

Akan tetapi, saat ini hampir seluruh anak-anak menggunakan teriakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com