Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 29 Oktober: 44,7 Juta Kasus | Presiden Afrika Selatan Karantina Mandiri

Kompas.com - 29/10/2020, 08:59 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di dunia hingga saat ini masih terus menunjukkan peningkatan.

Melansir data Worlometers, hingga Kamis (29/10/2020), tercatat 44.704.998 kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Dari angka itu, 1.177.940 orang meninggal dunia, da 32.679.290 orang telah dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi, mencapai lebih dari 9 juta kasus.

Berikut 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia: 

  1. Amerika Serikat: 9.110.105 kasus, 233.021 orang meninggal dunia, dan 5.914.122 orang sembuh
  2. India: 8.038.765 kasus, 120.563 orang meninggal dunia, dan 7.314.951 orang sembuh
  3. Brazil: 5.468.270 kasus, 158.456 orang meninggal dunia, dan 4.934.548 orang sembuh
  4. Rusia: 1.563.976 kasus, 26.935 orang meninggal dunia, dan 1.171.301 orang sembuh
  5. Perancis: 1.235.132 kasus, 35.785 orang meninggal dunia, dan 113.977 orang sembuh
  6. Spanyol: 1.194.681 kasus, 35.466 orang meninggal dunia
  7. Argentina: 1.116.609 kasus, 29.730 orang meninggal dunia, dan 921.344 orang sembuh
  8. Kolombia: 1.041.935 kasus, 30.753 orang meninggal dunia, dan 941.874 orang sembuh
  9. Inggris: 942.275 kasus, 45.675 orang meninggal dunia
  10. Meksiko: 901.268 kasus, 89.814 orang meninggal dunia, dan 659.473 orang sembuh.

Afrika Selatan

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.AFP/RODGER BOSCH Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa saat ini tengah menjalani karantina mandiri.

Ia melakukan karanrina setelah seorang tamu pada makan malam yang dihadirinya dinyatakan positif Covid-19. 

Kantor Berita Kepresidenan Ramaphosa merilis pernyataan hari Rabu (28/10/2020) yang menyebutkan bahwa Presiden menghadiri makan malam penggalangan dana dari Adopt-a-School Foundation.

Keesokan harinya, seorang tamu pada acara tersebut menunjukkan gejala Covid-19 dan mendapatkan hasil positif Covid-19.

"Presiden saat ini tidak menunjukkan gejala dan akan sejalan dengan saran kesehatan Covid-19, akan diuji jika gejalanya nyata," demikian pernyataan Kantor Berita Kepresidenan.

Presiden akan melakukan tugasnya dari jarak jauh dan akan mematuhi pedoman yang berlaku untuk karantina mandiri.

Baca juga: Karantina Mandiri Presiden Afrika Selatan dan Keparahan Kasus Covid-19 di Afrika...

Perancis

Presiden Perancis Emmanuel Macron telah memberlakukan kembali penguncian di negara itu setelah kasus Covid-19 meningkat.

Dengan adanya penguncian baru ini, maka mereka yang akan berpindah dari satu daerah ke daerah lain harus melengkapi dokumen perjalanan.  

Mengutip The Guardian, dengan adanya penguncian nasional ini, maka mereka hanya boleh meninggalkan rumah saat membeli barang penting, mencari pertolongan medis, atau menggunakan alokasi harian satu jam untuk olahraga.

Meski demikian, Macron menyebutkan, tidak seperti penguncian sebelumnya, sebagian besar sekolah tetap buka. Universitas akan kembali melakukan pembelajaran secara online.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com