Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Soal Jurassic Park, Ini Sejarah Komodo dan Taman Nasional Komodo

Kompas.com - 27/10/2020, 13:55 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sebuah ekspedisi panjang kembali dilakukan pada 1960. Ekspedisi itu dilakukan oleh keluarga Auffenberg. Selama ekspedisi, mereka tinggal di Pulau Komodo selama 11 bulan. Selama berada di sana mereka menangkap 50 ekor komodo.

Baca juga: Polemik Jurassic Park di TN Komodo, Ini Kata Pengamat Pariwisata

Konservasi

Ekspedisi itu dapat meningkatkan populasi komodo di penangkaran. Auffenberg dibantu oleh seorang ahli biologi Claudio Ciofi. Penelitian itu berhasil menjelaskan sifat dari komodo itu sendiri.

Penelitian itu menyebutkan perkembangan evolusi komodo dimulai sekitar 40 juta tahun lalu. Satwa liar itu konon berasal dari Asia, lalu bermigrasi ke Australia dan terus berevolusi menjadi bentuk raksasa.

Dikutip Harian Kompas, 11 Maret 1980, ahli biologi A P M Van der Zon dan J H Blower melakukan penelitian pada 1977.

 

Setelah itu Tim Survey United Nation Development Program (UNDP) mengusulkan beberapa hal mulai dari pembangunan Taman Nasional Komodo dan Taman Wisata Laut.

Selain itu UNDP juga menganjurkan agar ditetapkannya batas perairan 1.000 meter dari pantai dan harus menjangkau selat antara Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Pengembangan lalu lintas udara, akomodasi, dan berbagai fasilitas lain di pulau komodo harus dibatasi sampai seluas 200-300 ha saja.

Pada 1986 Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menerima Taman Nasional Komodo sebagai salah satu situs warisan dunia.

Perhatian khusus menurut kedua ahli biologi itu harus dicurahkan pada pemeliharaan ruang lingkup hidup (habitat) Varanus komodoensis dan Cervus timorensis (rusa). Untuk itu, hutan-hutan di pulau komodo harus dipelihara.

Baca juga: Pembangunan TNK bisa Bahayakan Ekosistem dan Konservasi Komodo

Jumlah komodo

Pada 2010 disebutkan, diperkirakan ada sekitar 1.200 ekor komodo di Pulau Komodo dan 1.300 lainnya di Pulau Rinca. 

Diberitakan Harian Kompas, 13 November 2011, setelah melewati kontroversi panjang, Taman Nasional Komodo terpilih sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia versi New 7 Wonders Foundation atau N7WF, sebuah yayasan dari Swiss.

Selain TNK, enam Keajaiban Alam Dunia lainnya yang terpilih adalah hutan Amazon (Brasil), Pantai Halong Bay (Vietnam), air terjun Iguazu Falls, Jeju Island (Korea), sungai bawah tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain (Afrika Utara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com