Sebuah ekspedisi panjang kembali dilakukan pada 1960. Ekspedisi itu dilakukan oleh keluarga Auffenberg. Selama ekspedisi, mereka tinggal di Pulau Komodo selama 11 bulan. Selama berada di sana mereka menangkap 50 ekor komodo.
Baca juga: Polemik Jurassic Park di TN Komodo, Ini Kata Pengamat Pariwisata
Ekspedisi itu dapat meningkatkan populasi komodo di penangkaran. Auffenberg dibantu oleh seorang ahli biologi Claudio Ciofi. Penelitian itu berhasil menjelaskan sifat dari komodo itu sendiri.
Penelitian itu menyebutkan perkembangan evolusi komodo dimulai sekitar 40 juta tahun lalu. Satwa liar itu konon berasal dari Asia, lalu bermigrasi ke Australia dan terus berevolusi menjadi bentuk raksasa.
Dikutip Harian Kompas, 11 Maret 1980, ahli biologi A P M Van der Zon dan J H Blower melakukan penelitian pada 1977.
Setelah itu Tim Survey United Nation Development Program (UNDP) mengusulkan beberapa hal mulai dari pembangunan Taman Nasional Komodo dan Taman Wisata Laut.
Selain itu UNDP juga menganjurkan agar ditetapkannya batas perairan 1.000 meter dari pantai dan harus menjangkau selat antara Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Pengembangan lalu lintas udara, akomodasi, dan berbagai fasilitas lain di pulau komodo harus dibatasi sampai seluas 200-300 ha saja.
Pada 1986 Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menerima Taman Nasional Komodo sebagai salah satu situs warisan dunia.
Perhatian khusus menurut kedua ahli biologi itu harus dicurahkan pada pemeliharaan ruang lingkup hidup (habitat) Varanus komodoensis dan Cervus timorensis (rusa). Untuk itu, hutan-hutan di pulau komodo harus dipelihara.
Baca juga: Pembangunan TNK bisa Bahayakan Ekosistem dan Konservasi Komodo
Pada 2010 disebutkan, diperkirakan ada sekitar 1.200 ekor komodo di Pulau Komodo dan 1.300 lainnya di Pulau Rinca.
Diberitakan Harian Kompas, 13 November 2011, setelah melewati kontroversi panjang, Taman Nasional Komodo terpilih sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Alam Dunia versi New 7 Wonders Foundation atau N7WF, sebuah yayasan dari Swiss.
Selain TNK, enam Keajaiban Alam Dunia lainnya yang terpilih adalah hutan Amazon (Brasil), Pantai Halong Bay (Vietnam), air terjun Iguazu Falls, Jeju Island (Korea), sungai bawah tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain (Afrika Utara).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.