Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Rombongan Wisatawan Dikejar Jerapah, Ini Cerita Sebenarnya

Kompas.com - 26/10/2020, 19:39 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video tentang rombongan turis yang dikejar jerapah viral di media sosial Instagram.

Postingan tersebut diunggah oleh akun @makassar_iinfo, Senin (26/10/2020). 

“Dikejar jerapah serasa dikejar Trex,” tulisnya sembari melampirkan sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan mengendarai mobil bak terbuka. Sementara di belakang mobil tersebut, seekor jerapah berlari mengejarnya.

Unggahan video berdurasi kurang dari semenit itu telah dilihat lebih dari 193 ribu tayangan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Dikejar jerapah serasa dikejar Trex????

Sebuah kiriman dibagikan oleh OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) pada 25 Okt 2020 jam 7:43 PDT

Baca juga: Video Viral Seekor Sapi Rebahan di Dalam Kamar, Ini Cerita Pemiliknya

Beragam komentar netizen muncul terkait postingan tersebut.

“Kaya temen gw saat gw tagih utang,” celoteh akun @ang.sasn.

“Kaya di film” tulis akun @hamsii_23.

“Awowkwk ngeri,” tulis akun @irfikri0204

Lantas bagaimana cerita dibalik video viral dikejar jerapah tersebut?

Penelusuran Kompas.com

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video tentang rombongan yang dikejar jerapah tersebut merupakan kejadian lama, yakni sekitar tahun 2013.

Berita tentang wanita yang dikejar jerapah tersebut salah satunya diberitakan oleh media Dailymail pada 25 Juni 2013 dengan judul “When giraffes attack! Moment tourists left terrified by angry bull chasing their car”.

Kejadian turis dikejar jerapah itu terjadi di sebuah taman bermain di Afrika Selatan.

Adapun penumpang yakni Henk Roos yang merekam insiden tersebut kemudian mengunggahnya ke kanal Youtube-nya.

Baca juga: Video Viral Pengerukan Kanal Air Banyak Isinya Sepeda, Kok Bisa?

Henk Roos kepada 9News, sebagaimana dikutip Dailymail mengatakan ia dan rombongannya tengah berkeliling taman usai menghadiri acara pernikahan saat dikejar jerapah tersebut.

“'Setelah sekitar 5 km dikejar, saya mulai merekam pengejaran itu di ponsel saya,” kata dia.

Namun ia mengatakan bahwa jerapah tersebut mulai semakin mendekat di setiap belokan.

Ia dan rombongannya kemudian berlari ke luar dari jalan raya. Selanjutnya seorang polisi hutan menggedor sisi jip untuk menakut-nakuti jip.

“Kami mulai membuat keributan dan dia berhenti,” ujarnya yang juga ia tulis dalam narasi postingan video yang ia unggah di kanal Youtubenya.

Setelahnya beruntung si jerapah kemudian berhenti mengejarnya dan terlihat terdiam di akhir video.

Video pengejaran jerapah yang diunggah Henk Roos, telah dilihat lebih dari 1,3 juta kali dan disukai lebih dari 4,8 ribu pengguna.

Baca juga: Rencana Jepang Buang Jutaan Ton Air Limbah Nuklir ke Laut, Apa Dampaknya?

Mengutip dari laman News24, turis berjumlah 9 orang tersebut dikejar karena jerapah sedang masa hormonal dan tengah menjalani perawatan berdasarkan keterangan yang didapat Henk dari keterangan penjaga.

Henk Roos sendiri merupakan seorang konsultan bisnis di Cape Town, Inggris.

Ia mengatakan jerapah jantan tersebut mengejar rombongannya hingga 3 sampai empat kilometer jauhnya.

Meski demikian ia menolak mengatakan nama tempat permainan tersebut secara detail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com