Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Rawan Covid-19, Bijak Manfaatkan Cuti Bersama Saat Libur Panjang

Kompas.com - 23/10/2020, 15:32 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk tetap menjadikan 28 Oktober dan 30 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.

Menko PMK Muhadjir Effendy, Senin (19/10/2020), mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, cuti bersama ini tetap dilaksanakan.  

Dengan demikian, akan ada libur panjang selama lima hari, yaitu 28 Oktober hingga 1 November 2020.

Baca juga: Gadis Berusia 14 Tahun Dapat Ratusan Juta Usai Temukan Terapi Penyembuhan Covid-19

Apa yang harus dilakukan saat libur panjang di tengah pandemi Covid-19? Amankah melakukan aktivitas di luar rumah untuk memanfaatkan cuti bersama ini?

Disiplin diri dalam menerapkan protokol kesehatan

Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, selama masa pandemi masih berlangsung, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

Namun, jika hendak melakukan aktivitas di luar rumah, maka wajib melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan.

Hal tersebut, kata Dicky, untuk meminimalisasi penularan virus corona yang saat ini masih terus menyebar penularannya.

"Karena situasi penularan kan masih dalam kondisi rawan sekali, terutama di Pulau Jawa dan daerah-daerah lain relatif sama dalam kondisi yang harus terus waspada setidaknya hingga akhir tahun ini," ucap Dicky kepada Kompas.com, Jumat (23/10/2020).

Protokol kesehatan yang harus dijalankan dengan ketat yaitu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Dicky menyebutkan, upaya-upaya tersebut dilakukan hanya untuk meminimalisasi penularan.

"Sekali lagi semua upaya ini sebetulnya meminimalisir, sama sekali tidak ada jaminan untuk tidak tertular," kata Dicky.

Baca juga: Virus Corona dan Meninggalnya Relawan Uji Vaksin Covid-19 AstraZeneca...

Bila harus liburan, pastikan hanya bersama keluarga inti

Upaya lain yang dapat dilakukan yakni dengan bepergian hanya bersama orang serumah.

Bepergian dengan orang yang tinggal bersama, akan jauh lebih aman.

"Bila harus pergi, usahakan bersama dengan orang yang serumah supaya lebih aman, tidak bersama dengan orang yang tidak serumah bahkan orang yang tidak dikenal," kata dia.

Sementara itu, mereka yang masuk kelompok berisiko seperti lansia, wanita hamil, dan anak-anak, lebih baik tetap tinggal di rumah.

"Lansia, ibu hamil, anak-anak dan orang rentan lainnya lebih baik untuk tinggal di rumah, ini penting sekali untuk dibatasi," lanjut Dicky.

Baca juga: Deretan Temuan Baru Terkait Virus Corona

Protokol kesehatan di tempat wisata

Bukan hanya berlaku bagi masyarakat yang hendak melakukan liburan, pengelola atau manajemen tempat wisata juga harus menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung.

Apalagi, tempat wisata dalam ruangan atau indoor.

Misalnya, dengan menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, melakukan proses registrasi secara online, jaga jarak dan lain sebagainya.

"Registrasi bisa dibuat online, sehingga bisa dibatasi tempatnya. Soalnya kan ini indoor. Apabila tidak dibatasi, justru akan meningkatkan potensi risiko penularan," kata Dicky.

Baca juga: Studi: Strain Virus Corona Babi SADS-CoV Dapat Menular pada Manusia

Perhatikan pula saat menggunakan toilet atau kamar mandi yang ada di tempat wisata. Pastikan tidak berkerumun saat antre menggunakannya. 

Bagi mereka yang ingin liburan, Dicky menyarankan untuk memilih tempat berlibur yang ada di luar ruangan atau outdoor.

Meski demikian, tempat wisata yang ada di luar ruangan tersebut bukan berarti tidak memiliki risiko penularan.

"Disarankan untuk mencari tempat liburan yang sifatnya outdoor, tetapi bukan berarti tidak memiliki risiko penularan," kata Dicky.

Baca juga: Partikel Virus Bisa Bertahan hingga Dua Bulan di Dalam Tubuh, Ini Saran Epidemiolog

Cari tempat liburan yang tidak ramai

Hal senada juga diungkapkan oleh epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Satria.

Bayu menyarankan agar masyarakat mencari tempat liburan yang tidak ramai.

Selain itu, ia juga mewajibkan masyarakat untuk selalu ingat protokol kesehatan yang harus dipatuhi.

"Pakai masker, pilih tempat liburan di dalam kota yang tidak ramai kalau misal ramai diusahakan cari jam sepi. Karena harus tetap jaga jarak," kata Bayu.

Pesan lainnya, Bayu mengatakan, sebaiknya batalkan liburan jika ada yang sakit dan sebisa mungkin menggunakan transportasi pribadi bukan publik.

Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan saat liburan.

Baca juga: Update: Daftar 26 Daerah Berstatus Zona Hijau Corona di Indonesia 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar HariLibur Nasional dan Cuti Bersama 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com