Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia: 39 Juta Orang Terinfeksi | Perancis Laporkan 30.000 Kasus Baru Harian

Kompas.com - 16/10/2020, 08:01 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penularan infeksi virus corona masih terus meluas, sejumlah negara di berbagai belahan dunia masih mencatat kasus baru positif Covid-19.

Mengutip data Worldometers, Jumat (16/10/2020) pukul 05.45 WIB, virus corona telah menginfeksi sebanyak 39.137.303 orang di seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 29.352.299 orang telah dinyatakan pulih dari infeksi virus SARS-CoV-2 ini.

Sementara, virus corona telah menewaskan 1.102.225 orang.

Baca juga: 136 Dokter Meninggal akibat Corona, IDI: Masih Banyak Orang Abai Protokol Kesehatan

Berikut lima negara yang melaporkan kasus infeksi terbanyak:

1. Amerika Serikat

Amerika Serikat secara global masih memimpin sebagai negara yang melaporkan kasus infeksi positif Covid-19 terbanyak.

Tercatat, kasus positif terpapar virus corona di negara ini mencapai 8.212.078 kasus, dengan 61.892 kasus baru harian.

Kasus kematian tertinggi secara global akibat Covid-19 juga terjadi di AS, ada sebanyak 222.683 orang dilaporkan meninggal dunia.

Sementara itu, negara berpopulasi 331.266.944 jiwa ini mencatat sebanyak 5.310.832 kasus positif Covid-19 telah sembuh.

2. India

Kasus positif Covid-19 di India terus merangkak naik, terdapat 60.365 kasus baru dalam waktu 24 jam terakhir.

Saat ini, negara berpopulasi 1.381.826.521 jiwa ini menempati posisi kedua kasus infeksi terbanyak di dunia, dengan 7.365.435 kasus.

Dari total kasus infeksi, sebanyak 6.448.545 orang telah dinyatakan sembuh, dan 112.144 kasus kematian terjadi.

Baca juga: Rusia Menyetujui Vaksin Kedua Covid-19 Setelah Uji Coba Awal

3. Brasil

Brasil berada di posisi ketiga negara dengan kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia.

Kasus terkonfirmasi positif dilaporkan di Brasil ada sebanyak 5.169.386 kasus, dengan 4.599.446 di antaranya telah sembuh.

Negara berpopulasi 212.764.278 jiwa ini melaporkan 152.460 kasus kematian akibat infeksi virus corona.

4. Rusia

Berada di urutan keempat, Rusia melaporkan 1.354.163 kasus positif terinfeksi virus corona.

Dari total kasus terkonfirmasi positif terpapar virus, sebanyak 1.048.097 orang telah sembuh.

Sementara itu, negara berpopulasi sebanyak 145.943.139 jiwa ini melaporkan sebanyak 23.491 orang meninggal dunia akibat virus SARS-CoV-2.

5. Spanyol

Kasus infeksi di Spanyol juga terus naik. Negara dengan kasus terbanyak kelima di dunia ini melaporkan sebanyak 972.958 kasus infeksi Covid-19.

Dalam 24 jam terakhir, tercatat adanya 13.318 kasus baru harian di Spanyol.

Infeksi Covid-19 ini telah menewaskan 33.553 orang di Spanyol.

Baca juga: 20 Negara dengan Kematian Tertinggi Covid-19, Indonesia Nomor 17

Perancis

Melansir BBC, Perancis melaporkan lonjakan besar kasus baru virus corona, menjelang kebijakan pembatasan jam malam yang diberlakukan di Paris dan delapan kota lainnya.

Pada Kamis (15/10/2020), sebanyak 30.621 infeksi baru dikonfirmasi, naik dari hari sebelumnya yang berjumlah 22.591.

Selain Perancis, negara di Eropa seperti Italia, Polandia, dan Jerman juga mencatatkan kenaikan harian terbesar dalam kasus baru pada Kamis, sejak pengujian massal dimulai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pembatasan yang ketat mutlak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa.

Jutaan orang di Eropa telah diberitahu mereka harus hidup di bawah langkah-langkah pencegahan yang ketat saat pemerintah berjuang melawan gelombang kedua.

WHO mendesak pemerintah Eropa untuk meningkatkan dan mengambil tindakan saat benua ini melewati ambang 1.000 kematian yang dilaporkan setiap hari.

Baca juga: Tercatat Kematian Pertama akibat Reinfeksi Corona, Studi: Tak Ada Jaminan Imunitas

Situasi di Eropa

Direktur WHO Eropa, Dr Hans Kluge, mengatakan salah satu alasan peningkatan kasus yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir yaitu lebih banyak orang muda yang dites positif terinfeksi virus corona.

Sedangkan, kematian akibat Covid-19 di Eropa saat ini lima kali lebih rendah dibandingkan pada Maret dan April 2020, ketika gelombang pertama menghantam benua ini.

Lebih lanjut, tingkat kematian yang lebih rendah dikarenakan demografi dengan kemungkinan lebih kecil untuk meninggal akibat virus corona dibandingkan orang yang lebih tua.

Jika pemerintah Eropa melonggarkan pembatasan, virus corona akan mengakibatkan tingkat kematian pada Januari 2021 menjadi empat hingga lima kali lebih tinggi daripada April 2020.

Namun, jika 95 persen orang memakai masker dan menerapkan jarak sosial, Eropa dapat menghindari sekitar 281.000 kematian pada Februari 2021.

Baca juga: Saat Eropa Tak Siap Menghadapi Gelombang Kedua Pandemi Corona...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com