Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Menyetujui Vaksin Kedua Covid-19 Setelah Uji Coba Awal

Kompas.com - 15/10/2020, 18:12 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rusia telah memberikan persetujuan vaksin kedua virus corona setelah melalui studi tahap awal.

Persetujuan diberikan pada vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Vector State Virology and Biotechnology Center.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, vaksin tersebut telah mendapatkan persetujuan pada Rabu (14/10/2020).

Melansir CTV News, vaksin dua suntikan berbasis peptida, EpiVacCorona, diuji kepada 100 sukarelawan dalam uji coba tahap awal dengan kontrol plasebo.

Proses ini berlangsung lebih dari dua bulan dan telah selesai dua minggu lalu.

Para sukarelawan yang terlibat berusia 18-60 tahun, dengan hasil studi yang belum dipublikasikan.

Meski demikian, ilmuwan yang mengembangkan vaksin mengklaim bahwa vaksin menghasilkan cukup antibodi untuk melindungi orang yang terkena virus dan kekebalan yang dapat bertahan hingga enam bulan.

Baca juga: Update Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia, dari Rusia hingga Inggris

Sebuah studi lanjutan akan dilakukan pada November atau Desember 2020 dengan melibatkan puluhan ribu orang sebagai sukarelawan untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin itu.

Wakil Perdana Menteri ikut jadi sukarelawan uji coba vaksin

Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova mengatakan, ia turut dalam uji coba awal sebagai sukarelawan, di mana 40.000 orang akan ambil bagian dalam studi lanjutan EpiVacCorona.

Masih belum jelas apakah vaksin akan digunakan secara lebih luas, sementara uji coba masih berlangsung.

Rusia menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin Covid-19 pada Agustus 2020, meskipun ada keraguan dari para ilmuwan dan politisi negara barat mengenai kecepatan pengembangannya.

Sputnik V menerima persetujuan darurat bersyarat setelah diujikan pada 76 subjek.

Sejak itu, ilmuwan Rusia merilis data positif dari studi awal dan memulai uji coba skala besar, yang dikenal sebagai fase 3.

Putin mengatakan, negaranya sekarang harus meningkatkan produksi vaksin pertama dan kedua.

Moskow telah mencapai kesepakatan untuk menjual Sputnik V ke negara lain, termasuk Brazil, India, dan Meksiko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com