Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Sakit, Johnson & Johnson Hentikan Sementara Uji Coba Vaksin Corona

Kompas.com - 13/10/2020, 13:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Johnson & Johnson menyatakan penghentian sementara uji coba klinis lanjut dari vaksin virus corona yang tengah dikembangkannya.

Penghentian sementara ini dilakukan setelah ada relawan yang jatuh sakit. 

Melansir CNN, Senin (12/10/2020), perusahaan tidak menjelaskan lebih lanjut tentang sakit yang dialami oleh relawan uji coba vaksin Covid-19 tersebut

"Kami menghormati privasi relawan. Kami juga tengah mempelajari sakit yang dialaminya. Penting untuk mengumpulkan seluruh fakta-fakta sebelum membagikan informasi tambahan lainnya," kata pihak Johnson & Johnson.

Selain itu, belum jelas apakah relawan tersebut masuk ke dalam golongan penerima vaksin eksperimental atau plasebo.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Mulai Uji Klinis Fase 3

Sudah diperkirakan

Penghentian sementara dalam proses pembuatan vaksin sendiri bukanlah hal yang tidak diperkirakan sebelumnya. 

"Kondisi ini sudah masuk dalam perkiraan. Hal ini justru dapat dijadikan pengingat betapa anehnya mencoba menyesuaikan waktu pengembangan vaksin dengan target politis pada 3 November mendatang," kata Dekan Brown University School of Public Health, Dr Ashish Jha.

Jha menyebut besarnya uji coba vaksin Johnson & Johnson membuat penghentian sementara ini cukup normal dan dapat diperkirakan.

Sebab, uji coba vaksin virus corona yang dikembangkan Johnson & Johnson ini melibatkan 60.000 orang.

"Penghentian sementara tersebut adalah sebuah komponen standar dari protokol uji coba klinis," kata pihak Johnson & Johnson. 

Baca juga: RI Impor 50 Juta Vaksin Corona dari Inggris

Bukan pertama kali

Sebelumnya, keputusan penghentian sementara juga telah dilakukan perusahaan pengembang vaksin corona lainnya. 

Johnson & Johnson menjadi perusahaan kedua yang menghentikan sementara uji coba tahap tiga vaksin virus corona

Melansir NBC News, Selasa (13/10/2020), AstraZeneca yang memulai uji coba kandidat vaksin virus corona tahap ketiga bulan lalu juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengujian setelah seorang relawan dilaporkan mengalami sakit.

Bulan lalu, Direktur Institut Kesehatan Nasional, Dr Francis Collins mengatakan bahwa penghentian sementara itu harus digunakan untuk memastikan masalah-masalah keamanan yang mungkin muncul.

"Jika ada yang mengira bahwa kami mengabaikan masalah semacam ini dan buru-buru menyetujui vaksin, keputusan kami seharusnya memberi kejelasan," kata Collins saat itu. 

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com