Muhyidin menerima beragam kritik lantaran tidak memberlakukannya karantina wajib dua minggu bagi mereka yang kembali dari Sabah.
Beberapa orang Malaysia di media sosial juga menyalahkan Muhyidin yang tetap menggelar pemilihan di Sabah saat kasus negara itu meningkat.
Sementara itu, Perdana Menteri menghubungkan peningkatan kasus nasional Malaysia karena banyaknya migran tak berdokumen yang masuk secara ilegal melalui Sabah.
Baca juga: Polri: Penyebar Hoaks Corona Bisa Kena UU ITE, Terancam 6 Tahun Penjara
Ia juga menyalahkan tahanan yang terinfeksi yang menularkan ke staf penjara.
Namun, ia mengakui kurangnya kepatuhan protokol kesehatan saat kampanye jadi faktor penyebab.
“Saya akui kampanye pemilihan Sabah adalah salah satu alasan lonjakan kasus baru-baru ini,” kata Muhyiddin dalam pidatonya.
Melansir Worldometer, saat ini kasus di Malaysia ada sebanyak 15.096 kasus, 155 kematian dan 10.780 sembuh.
Baca juga: WNI Dilarang Masuk Malaysia Mulai Pekan Depan, Benarkah karena Corona?