KOMPAS.com - Dua ilmuwan Amerika Serikat (AS) dan seorang ilmuwan Inggris memenangi Penghargaan Nobel Kedokteran 2020 pada Senin (5/10/2020).
Ketiganya mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut atas jasanya yang telah mengidentifikasi dan menemukan virus hepatitis C.
Temuan mereka tersebut telah membantu menekan penyebaran virus tersebut dan mengembangkan obat untuk menyembuhkan penyakit tersebut.
Ketiga ilmuwan tersebut beserta kebangsaannya adalah Harvey J Alter dan Charles M Rice dari AS serta Michael Houghton dari Inggris.
Baca juga: Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020
Berikut profil ketiganya:
Harvey J. Alter merupakan peneliti US National Institutes of Health (NIH).
Melansir laman resminya, Harvey J. Alter lahir pada 1935 di New York, Amerika Serikat (AS).
Ia menerima gelar kedokterannya di Fakultas Kedokteran Universitas Rochester, dan dilatih dalam pengobatan penyakit dalam di Rumah Sakit Strong Memorial dan di Rumah Sakit Universitas Seattle.
Baca juga: Mengenal 2 Ilmuwan Perempuan Peraih Nobel Kimia 2020
Pada 1961, ia bergabung dengan National Institutes of Health (NIH) sebagai rekan klinis.
Dia menghabiskan beberapa tahun di Universitas Georgetown sebelum kembali ke NIH pada 1969 untuk bergabung dengan Departemen Pengobatan Transfusi Pusat Klinik sebagai investigator senior.
Baca juga: World Food Programme Raih Penghargaan Nobel Perdamaian 2020
Alter ikut menemukan antigen Australia, kunci untuk mendeteksi virus hepatitis B.
Belakangan, ia mempelopori proyek di NIH Clinical Center yang membuat gudang sampel darah untuk mencari penyebab hepatitis terkait transfusi darah.
Selain itu, Alter juga peneliti utama pada studi yang mengidentifikasi hepatitis non-A, non-B, sekarang disebut hepatitis C.
Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis A dan Cara Pencegahannya
Pekerjaannya berperan penting dalam memberikan dasar ilmiah untuk melembagakan program skrining donor darah yang telah menurunkan kejadian hepatitis yang ditularkan melalui transfusi hingga mendekati nol.