Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotline Multibahasa untuk Calon Jemaah Umrah di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 07/10/2020, 17:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Urusan Agama Islam Arab Saudi, Abdelatif Al Sheikh, menginstruksikan layanan multibahasa otomatis untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait ibadah umrah.

Dikutip dari Gulf News, ibadah umrah memang sudah mulai dibuka pada Minggu (4/10/2020), setelah lebih dari 7 bulan lamanya ditiadakan akibat pandemi virus corona.

Layanan multibahasa ini akan mengusung sejumlah bahasa berbeda. Yakni bahasa Arab, Inggris, Perancis, Turki, Hindi, Urdu, Hausa, Bengal, Amharik, dan Indonesia.

Masyarakat calon jemaah umrah bisa mengakses layanan ini setiap hari selama 24 jam, dengan menghubungi hotline 8002451000.

Sekretaris Jenderal Islamic Awareness, Sheikh Mohsen Al Harithi, menyebut layanan ini adalah upaya melayani "tamu Allah" khususnya terkait dengan aturan dari ibadah umrah dan kunjungan ke situs-situs suci yang ada di area ibadah.

Baca juga: Kemenag Susun Mitigasi Risiko Penyelenggaraan Umrah di Masa Covid-19

Layanan secara luring atau offline juga tersedia, yakni dengan keberadaan ahli agama, baik laki-laki maupun perempuan yang ditugaskan di stan khusus untuk memberi arahan kepada jemaah.

Sistem yang adalah tatap muka, namun tetap dilakukan berdasarkan syariah agama. Di sana, jemaah juga akan diberikan tips pencegahan virus vorona sebagaimana telah ditetapkan oleh otoritas kesehatan.

Ini menjadi cara Arab Saudi melindungi kesehatan para jemaah umrah yang datang untuk beribadah.

Menurut rencana Arab Saudi, ibadah umrah boleh dilaksanakan namun dengan pembatasan yang ketat.

Setidaknya di tahap pertama, dalam satu hari hanya ada 6.000 warga Saudi dan warga negara asing yang tinggal di wilayah Arab Saudi yang diizinkan melakukan ibadah umrah.

Nantinya, akan ada tiga tahap yang diberlakukan.

Baca juga: Otoritas Arab Saudi sudah Buka secara Terbatas Kegiatan Umrah dalam 3 Tahap

Diberitakan Kompas.com, Minggu (4/10/2020), jemaah yang menjalankan ibadah umrah harus selalu mengenakan masker dan menjaga jarak fisik dengan orang lain untuk meminimalisir risiko penularan virus corona.

Sementara batu Hajar Aswad yang ada di salah satu sisi Kakbah, selama pandemi berlangsung, sama sekali tidak boleh disentuh, apalagi dicium.

Masjidil Haram juga akan disterilkan setiap kali setelah jemaah keluar dan sebelum kelompok jemaah lain masuk area tersebut.

Jemaah yang dibagi dalam kelompok ini, akan didampingi petugas kesehatan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Arab Saudi Tetapkan Protokol Kesehatan Jelang Kembali Dibukanya Umrah

Sementara jika terjadi sesuatu, maka tim medis yang disiagakan siap untuk memberikan bantuan.

Kemudian, di pelaksanaan umrah tahap kedua yang dimulai 18 Oktober, kuota jemaah yang boleh melakukan ibadah per hari ditambah menjadi 15.000 orang.

Lalu pada tahap ketiga, yang mulai dilaksanakan 1 November, jemaah dari luar negeri baru boleh diizinkan untuk melakukan ibadah umrah. Kapasitas jemaah per hari akan kembali dinaikkan di tahap ini, menjadi 20.000 orang.

Umrah baru akan diizinkan untuk dilaksanakan dengan kapasitas penuh setelah ancaman pademi berakhir. Jika hal itu belum terjadi, maka pembatasan akan terus dilakukan.

Mengutip data Worldometer, hingga Rabu (7/10/2020), Arab Saudi memiliki kasus infeksi Covid-19 sebanyak 337.243 kasus, dengan 4.923 kasus kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com