Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Terapi Uap Panci Presto Dapat Usir Corona

Kompas.com - 01/10/2020, 22:25 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video terapi uap di India yang dipercaya dapat melindungi diri dari virus corona.

Uap berasal dari pipa yang terhubung dengan panci presto, kemudian dihirup lewat hidung dan mulut. Dokter menekankan, cara ini adalah bentuk penipuan.

Sementara, WHO menyatakan hingga saat ini belum ada obat yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit Covid-19.

Narasi yang Beredar

Beberapa akun di Facebook membagikan video terapi uap. Dalam video itu, tiga lelaki duduk di depan alat yang terhubung ke panci presto.

Pipa-pipa di depan wajah para pria itu terlihat mengeluarkan uap. Mereka lantas menghirup uap itu dari hidung, juga menghirupnya ke dalam mulut. Setelah selesai, bergantian pria lain duduk dan menghirup uap.

Tangkapan layar video terapi uap di India.Facebook Tangkapan layar video terapi uap di India.

Salah satu akun penyebar yakni Harish Nagaraju. Saat mengunggahnya pada Minggu (27/9/2020), dia menuliskan sejumlah tagar, antara lain #steam, #steamtreatment, dan #indiafightscorona.

Akun Facebook Amitkumar Thakore juga membagikan video serupa pada Kamis (24/9/2020). Hingga Kamis (1/10/2020), video itu sudah ditontot 323 kali.

Dia menulis di statusnya, "Steam stall... To fight with corona". Dalam bahasa Indonesia berarti "Kedai uap... Untuk melawan corona,"

Penjelasan

Kepala Penyakit Menular Universitas Maryland Upper Chesapeake Health Centre, Faheem Younus, mengatakan terapi uap itu merupakan bentuk penipuan.

Dia mengingatakan orang-orang untuk tidak terjebak pada cara tersebut.

Dia bahkan menilai, ketakutan masyarakat terhadap virus corona dimanfaatkan untuk membangun bisnis tertentu.

"Jangan ubah ketakutan menjadi bisnis. Ini sama sekali tidak berguna," katanya dikutip dari Business Today, Kamis (24/9/2020).

Badan kesehatan dunia WHO memasukkan sejumlah cara pencegahan dan pengobatan virus corona yang beredar di masyarakat sebagai mitos.

Salah satunya, terkena paparan sinar matahari atau temperatur lebih tinggi dari 25 derajat Celcius dapat mengurangi atau menyembuhkan virus corona.

Padahal, menurut WHO, penularan Covid-19 tidak peduli seberapa cerah atau panas cuacanya. Negara-negara dengan cuaca panas terbukti memiliki kasus Covid-19.

Pun mandi air panas tidak mencegah seseorang tertular Covid-19. WHOmenegaskan, hingga saat ini belum ada obat yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit Covid-19.

Untuk melindungi diri, WHO menyarankan membersihkan tangan secara teratur serta hindari menyentuh mata, mulut, dan hidung.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, terapi uap untuk menghilangkan virus corona yang beredar di media sosial tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com