Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Kaki Berusia 120.000 Tahun Ditemukan di Arab Saudi, seperti Apa Persisnya?

Kompas.com - 27/09/2020, 20:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Penemuan benda-benda atau bukti peradaban manusia di masa lalu di berbagai wilayah di dunia masih kerap ditemui di abad XXI ini.

Peninggalan itu bisa berupa artefak, candi, prasasti, tulang, bisa juga jejak yang tertinggal di batu seperti yang ditemukan di Saudi Arabia.

Melansir CNN, ratusan jejak kaki berusia 120 ribu tahun ditemukan di Arab Saudi, dalam sebuah survei yang dilakukan di danau kuno Alathar di area Gurun Nefud.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penemuan X-Ray Mengubah Dunia

Berdasarkan studi Science Advances, jejak-jejak yang sudah membatu tersebut diperkirakan menunjukkan bukti paling awal adanya pergerakan manusia ke wilayah tersebut.

Totalnya adalah 376 jejak yang ditemukan.

Di antara ratusan jejak tersebut, ahli mengidentifikasi adanya jejak kaki binatang seperti kaki kuda, unta, dan gajah.

Baca juga: Bagaimana Cara Gajah Tidur?

 

Tim penelitian arkeologi Goa Harimau sedang melakukan penggantian rangka cetakan tiruan Homo sapiens di Situs Goa Harimau, Desa Padang Bindu, Semidang Aji, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Senin (26/5). Pemasangan kerangka tiruan dilakukan sama seperti kondisi aslinya, sedangkan kerangka asli sebagian telah diangkat dan dipindahkan ke Museum Si Pahit Lidah di Desa Padang Bindu.Aloysius Budi Kurniawan Tim penelitian arkeologi Goa Harimau sedang melakukan penggantian rangka cetakan tiruan Homo sapiens di Situs Goa Harimau, Desa Padang Bindu, Semidang Aji, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Senin (26/5). Pemasangan kerangka tiruan dilakukan sama seperti kondisi aslinya, sedangkan kerangka asli sebagian telah diangkat dan dipindahkan ke Museum Si Pahit Lidah di Desa Padang Bindu.

Selain itu, ada juga temuan tujuh jejak kaki hominin yang dikonfirmasi bisa menjadi bukti keberadaan manusia di Jazirah Arab.

"Jejak kaki adalah bentuk unik dari bukti fosil yang memberikan gambaran singkat terkait waktu, ini tidak bisa didapatkan dari catatan sejarah lain," kata salah satu tim studi yang berasal dari Institut Max Planck, Mathew Stewart.

Peneliti meyakini jejak kaki itu berasal dari periode interglasial terakhir yang, saat kondisi lembab, sehingga memungkinkan pergerakan manusia dan hewan di wilayah yang semula berupa gurun-gurun.

Baca juga: Mencairnya Es di Greenland dan Risiko Banjir Tahunan...

Setelah periode interglasial terakhir, kondisi menjadi lebih dingin, para ahli pun meyakini Neanderthal bergerak ke wilayah tersebut.

"Oleh karena itu, jejak kaki itu kemungkinan besar mewakili manusia atau Homo sapiens," kata Stewart.

Sesungguhnya ratusan jejak ini bukan merupakan tujuan utama dilakukannya penelitian di Danau Alathar.

Mereka hanya tidak sengaja menemukannya.

Baca juga: Odading Mang Oleh Viral, Begini Sejarah Penamaannya

Migrasi dari dataran Afrika

Fossil finger bone of Homo sapiens from the Al Wusta site, Saudi Arabia. Fossil finger bone of Homo sapiens from the Al Wusta site, Saudi Arabia.

Setelah dipelajari lebih lanjut, para ahli mempercayai konsentrat yang ditemukan pada jejak-jejak itu juga menunjukkan hewan-hewan yang berkumpul di sekitar danau sebagai akibat kondisi kering dan berkurangnya cadangan air.

Sementara manusia, mungkin ada di sekitar danau juga untuk keperluan yang tidak jauh berbeda, air, dan makan.

Sementara itu, mengutip Sci-News, manusia yang jejak kakinya ditemukan itu diperkirakan melakukan migrasi dari dataran Afrika.

Mengapa bergerak ke Arab Saudi yang tandus dan penuh dengan padanng pasir, para peneliti menyebut dahulu bagian dalam Jazirah Arab merupakan padang rumput yang luas dengan danau dan sungai air tawar yang tidak musiman.

Baca juga: Mengenal Elon Musk, Pria di Balik SpaceX...

Fabien Knoll dan Lara Sciscio Perbandingan dinosaurus raksasa dengan manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com