Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Covid-19, Apa yang Bisa Dipelajari Eropa dari Swedia?

Kompas.com - 26/09/2020, 09:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Selain itu, Swedia juga melarang pertemuan lebih dari 50 orang, dan mendesak mereka yang berusia di atas 70 tahun dan termasuk kelompok berisiko terpapar Covid-19 untuk mengisolasi diri.

Jika imbauan ini tak dipatuhi, maka 10 juta orang di Swedia akan diminta untuk menjaga jarak fisik dan bekerja dari rumah jika memungkinkan.

Sementara, toko, bar, restoran, dan pusat kebugaran tetap dibuka mewajibkan penggunaan masker.

Kepala ahli epidemiologi, Anders Tegnell, menegaskan, tujuannya bukan untuk mencapai kekebalan kawanan secara cepat.

Akan tetapi, memperlambat penyebarannya sehingga layanan kesehatan dapat mengatasi penyakit Covid-19.

Menurut Tegnell, krisis pandemi ini seperti maraton, bukan lari cepat.

Ia menilai, pendekatan yang dilakukan Swedia ini terbukti efektif daripada tindakan penguncian atau karantina wilayah.

Pihak berwenang berpendapat, kesehatan masyarakat harus dilihat dalam arti luas.

Artinya, jika tindakan penguncian dilakukan secara ketat, maka akan berdampak pada masyarakat, termasuk meningkatnya pengangguran dan masalah kesehatan mental.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Kota-kota di Eropa Umumkan Pembatasan Baru

Pro kontra

Tak semua sependapat. Pendekatan yang dilakukan Swedia sempat memunculkan polemik.

Tegnell dan Badan Kesehatan Masyarakat Swedia dianggap mengabaikan bukti ilmiah dan beberapa rekomendasi WHO.

Selain itu, Swedia juga sempat mengalami masa di mana infeksi virus corona yang tinggi.

Bahkan, negara itu mencatat kematian akibat Covid-19 terbanyak di Eropa pada Mei 2020.

Menurut laporan, jumlah korban per juta penduduknya 10 kali lebih tinggi daripada Norwegia dan Finlandia, meskipun lebih rendah dari Spanyol dan Italia.

Hampir setengah dari 5.878 kematian Swedia terjadi di panti jompo.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com