Magawa bahkan mampu mencari ranjau di lapangan seukuran lapangan tenis hanya dalam 20 menit.
Padahal, butuh waktu satu sampai empat hari bagi manusia dengan detektor logam untuk mendeteksinya.
Magawa hanya bekerja setengah jam dalam sehari dan kini mendekati usia pensiun. Namun, Direktur Jenderal PDSA Jan McLoughlin mengatakan pekerjaannya dengan Apopo benar-benar luar biasa.
Baca juga: Tidak Memejamkan Mata, Bagaimana Cara Ikan Tidur?
"Pekerjaan Magawa secara langsung menyelamatkan dan mengubah kehidupan pria, wanita dan anak-anak yang terkena dampak ranjau darat ini," kata dia.
"Setiap penemuan yang dia buat mengurangi risiko cedera atau kematian bagi penduduk setempat," lanjutnya.
Menurut organisasi pembersih ranjau, HALO Trust, Kamboja telah mencatat lebih dari 64.000 korban dan sekitar 25.000 orang diamputasi karena ranjau darat sejak 1979.
Ranjau tersebut banyak ditanam selama perang saudara di Kamboja pada 1970-an hingga 1980-an.
Baca juga: Saat Populasi Hewan di Dunia Turun 68 Persen dalam 50 Tahun...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.