Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Covid-19 di Dunia 23 September: 31,7 Juta Kasus | 200.000 Lebih Kematian di AS

Kompas.com - 23/09/2020, 08:31 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gelombang pertama pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 telah terjadi di seluruh negara di dunia.

Pandemi membuat banyak negara kesulitan untuk menerapkan langkah-langkah pengendalian yang tepat.

Melansir data dari laman Worldometers, hingga Rabu (23/9/2020) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 31.749.508 (31,7 juta) kasus.

Baca juga: Saat Masker Disebut Lebih Efektif Cegah Covid-19 Dibanding Vaksin...

Dari jumlah tersebut, sebanyak 23.363.434 (23,3 juta) pasien telah sembuh, dan 974.015 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 7.412.059 dengan rincian 7.350.017 pasien dengan kondisi ringan dan 62.042 dalam kondisi serius.

Baca juga: Kanker Ovarium dan Risiko Covid-19...

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

1. Amerika Serikat, 7.095.757 kasus, 205.394 orang meninggal, total sembuh 4.341.090.

2. India, 5.640.496 kasus, 90.021 orang meninggal, total sembuh 4.581.820.

3. Brasil, 4.595.335 kasus, 138.159 orang meninggal, total sembuh 3.945.627.

4. Rusia, 1.115.810 kasus, 19.649 orang meninggal, total sembuh 917.949.

5. Kolombia, 777.537 kasus, 24.570 orang meninggal, total sembuh 650.801.

6. Peru, 772.896 kasus, 31.474 orang meninggal, total sembuh 622.418.

7. Meksiko, 700.580 kasus, 73.697 orang meninggal, total sembuh 502.982.

8. Spanyol, 682.267 kasus dan 30.904 orang meninggal.

9. Afrika Selatan, 663.282 kasus, 16.118 orang meninggal, total sembuh 592.904.

10. Argentina, 640.147 kasus, 13.482 orang meninggal, total sembuh 508.563.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Kasus corona di Indonesia

Pekerja menggunakan masker saat berjalan menuju perkantoran di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2020). PSBB kembali diterapkan mulai tanggal 14 September 2020, berbagai aktivitas kembali dibatasi yakni aktivitas perkantoran, usaha, transportasi, hingga fasilitas umum.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pekerja menggunakan masker saat berjalan menuju perkantoran di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (21/9/2020). PSBB kembali diterapkan mulai tanggal 14 September 2020, berbagai aktivitas kembali dibatasi yakni aktivitas perkantoran, usaha, transportasi, hingga fasilitas umum.

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (22/9/2020) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 4.071. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 252.923 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada penambahan sebanyak 3.501 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 184.298 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 160 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 9.837 orang.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Resesi Ekonomi, Dampak, dan Penyebabnya...

India

Masih dari sumber yang sama, India melaporkan penambahan kasus Covid-19 yang terendah selama sebulan ini.

Berdasarkan data kesehatan federal yang dirilis Selasa (22/9/2020), India melaporkan 75.083 kasus baru virus corona baru dalam 24 jam terakhir.

Ada 1.053 kematian selama periode yang sama. India juga melaporkan rekor jumlah pasien yang sembuh dalam sehari yakni 101.468 pasien sembuh.

Sehingga, jumlah pasien yang sembuh totalnya menjadi 4.497.867.

Dengan lebih dari 5,5 juta kasus, India berada di belakang AS dalam jumlah total infeksi yang dikonfirmasi dan memiliki jumlah kematian tertinggi ketiga di seluruh dunia dengan hampir 89.000.

Baca juga: Resesi Ekonomi, Mengenal Apa Itu IMF, dan Perannya dalam Perekonomian Global...

Inggris

Sekolah-sekolah di Inggris akan tetap buka ketika gelombang kedua Covid-19 melanda negara itu nantinya.

Hal tersebut disampaikan oleh menteri kabinet senior Michael Gove pada Selasa (22/9/2020) seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, Gove juga berujar para pekerja juga akan masuk seperti biasa namun harus melakukan cara-cara pencegahan agar aman dari Covid-19.

"Kami mencoba untuk mencapai keseimbangan. Kami mencoba mengatakan bahwa sekolah, tentu saja, harus tetap buka. Kami ingin tempat kerja di mana orang-orang harus berada di pabrik atau di toko untuk melakukan pekerjaan mereka agar tetap buka dengan cara yang aman dari Covid-19," kata Gove.

Baca juga: Menilik Penyebab Warga yang Tetap Langsungkan Pesta Pernikahan di Tengah Pandemi

Brasil

Elisabete Nagata (tengah, atas) memeluk saudara iparnya, Luiza Nagata (76), melalui tirai plastik transparan di sebuah panti jompo di Sao Paulo, Brasil, Sabtu (13/6/2020). Melepas rindu di tengah pandemi, orang-orang menggunakan tirai plastik sebagai solusi memeluk tanpa bersentuhan langsung guna meminimalisir risiko penularan virus corona (Covid-19).AFP/NELSON ALMEIDA Elisabete Nagata (tengah, atas) memeluk saudara iparnya, Luiza Nagata (76), melalui tirai plastik transparan di sebuah panti jompo di Sao Paulo, Brasil, Sabtu (13/6/2020). Melepas rindu di tengah pandemi, orang-orang menggunakan tirai plastik sebagai solusi memeluk tanpa bersentuhan langsung guna meminimalisir risiko penularan virus corona (Covid-19).

Kasus virus corona di Brasil tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (22/9/2020), kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 31.521. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 4.591.604 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, juga ada dilaporkan ada sebanyak 3.945.627 orang.

Namun, pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 ini juga ikut bertambah sebanyak 758 orang.

Maka, jumlah pasien yang meninggal dunia kini jumlahnya menjadi 138.108 orang.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

Amerika Serikat

Jumlah kematian di Amerika Serikat (AS) akibat virus corona mencapai 200.000 pada Selasa (22/9/2020).

Angka tersebut bahkan tidak terbayangkan ketika pertama kali wabah menyerang AS pada delapan bulan yang lalu.

"Sungguh tak terduga bahwa kita telah mencapai titik ini," kata peneliti kesehatan masyarakat Universitas Johns Hopkins, Jennifer Nuzzo dikutip dari Al Jazeera, Selasa (22/9/2020).

Hal ini merupakan tonggak sejarah yang suram dan sejauh ini jumlah kematian menjadi yang tertinggi di dunia berdasarkan angka yang diberikan oleh otoritas kesehatan negara bagian.

Tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi, sebagian karena banyak kematian karena Covid-19 mungkin disebabkan oleh penyebab lain.

Baca juga: Mengenang 19 Tahun Serangan 11 September di AS...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Bagaimana Cara Isolasi Mandiri dan Merawat Saudara yang Positif Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com