Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 75 Tahun Insiden Penyobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato

Kompas.com - 19/09/2020, 10:27 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Sementara itu, Sidik bergulat dengan Ploegman dan mencekiknya hingga tewas. Namun, Sidik pun akhirnya tersungkur kena sabetan kelewang tentara Belanda yang datang karena mendengar bunyi letusan pistol.

Di luar hotel, beberapa pemuda memanjat dinding hotel dan naik sampai ke puncak. Hariyono, yang tadi membawa Pak Dirman ke luar dari hotel, ada di antara pemuda-pemuda itu.

Pemuda Kusno Wibowo telah ada di dekat tiang dan menurunkan bendera Merah-Putih-Biru. Dari atas, ia meminta supaya diberikan bendera Merah-Putih, tetapi tidak ada yang bisa memenuhi permintaannya.

Kusno Wibowo dan Hariyono tidak kehabisan akal. Bendera Belanda yang sudah diturunkan itu dirobek bagian birunya sehingga tinggal merah dan putihnya.

Setelah itu, Kusno Wibowo dan Hariyono mengibarkan kembali bendera Merah-Putih di tiang yang sama.

Peristiwa Bendera di Hotel Yamato ini tidak saja merupakan ujian bagi Belanda, tetapi merupakan ketentuan yang harus diperhitungkan pemimpin Indonesia tentang rencana Belanda kembali menjajah Indonesia.

Hotel Yamato

Hotel ini dibangun pada 1910 dengan nama Hotel Oranje. Saat pertama kali didirikan, hotel itu bergaya colonial art nouveau.

Arsiteknya, J Afprey, orang Belanda. Pendirinya adalah Lucas Martin Sarkies, berasal dari keluarga Sarkies yang terkenal sebagai pemilik kerajaan hotel di Asia.

Nama hotel yang terletak di Jalan Tunjungan, Surabaya, itu beberapa kali berubah. Mulai tahun 1996, hotel tersebut bernama Hotel Majapahit Mandarin Oriental.

Hotel bintang lima itu kini dicat berwarna putih. Padahal mulanya berwarna oranye pekat, seperti namanya.

Pada pertengahan Perang Dunia II (1942), Hotel Oranje diambil alih penjajah Jepang dan dijadikan barak militer dan kamp tahanan sementara untuk perempuan dan anak-anak yang akan dipindahkan ke Jawa Tengah.

Nama hotel pun diganti menjadi Hotel Yamato. Nama ini hanya bertahan tiga setengah tahun, saat penjajahan Jepang.

Baca juga: Perjalanan Hotel Yamato, Lokasi Penyobekan Bendera Belanda di Surabaya

Kamar-kamar yang mempunyai nilai sejarah adalah kamar Merdeka nomor 33 dan kamar Sarkies nomor 44.

Kamar Merdeka adalah kamar yang ditempati Residen Belanda saat terjadi perobekan bendera Belanda.

Kamar yang dulunya memiliki pintu rahasia tersebut sempat diserbu pemuda Surabaya ketika mendesak penurunan bendera Belanda.

Sedangkan, kamar Sarkies adalah kamar tempat keluarga Sarkies, pendiri Hotel Oranje yang selalu singgah di sana apabila datang ke Surabaya.

Di kedua kamar yang termasuk kelas suites itu diletakkan foto dan narasi mengenai sejarah yang terkait pada kamar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com