Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Sebaran Misinformasi, Facebook Keluarkan Kebijakan Baru untuk Grup

Kompas.com - 18/09/2020, 17:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

"Kami juga menghapus grup ini saat mereka membahas potensi kekerasan, meskipun mereka menggunakan bahasa dan simbol terselubung. Misalnya, kami menghapus 790 grup yang ditautkan ke QAnon berdasarkan kebijakan ini," tulis Facebook.

Kebijakan untuk Admin Grup Facebook

Facebook mengambil langkah lebih lanjut untuk menghentikan orang-orang yang berulang kali melanggar Community Standards agar mereka tidak dapat membuat grup baru.

Ini juga termasuk menghentikan admin grup yang melanggar Community Standards untuk membuat grup lain yang mirip dengan akun grup yang sudah dihapus Facebook.

Admin dan moderator grup yang dihapus karena melanggar kebijakan tidak akan dapat membuat grup baru untuk jangka waktu tertentu.

Bagi anggota yang melanggar Community Standars dalam sebuah grup, berlaku kebijakan bahwa posting mereka di grup akan butuh persetujuan selama 30 hari.

Hal ini dilakukan untuk menghentikan posting mereka tidak dilihat orang lain sampai admin atau moderator menyetujuinya.

Jika admin atau moderator berulang kali menyetujui posting yang melanggar Community Standards, Facebook akan menghapus grup tersebut.

Facebook menyatakan bila admin mundur atau meninggalkan grup, tidak berarti deteksi proaktif Facebook berhenti di grup tersebut.

"Saat ini kami menyarankan peran admin kepada anggota yang mungkin tertarik (menjadi admin). Sejumlah faktor masuk dalam saran ini, termasuk apakah seseorang memiliki riwayat pelanggaran Community Standards," tulis Facebook.

Dalam beberapa pekan mendatang, Facebook akan mulai mengarsipkan grup yang sudah tidak memiliki admin dalam periode tertentu. Selanjutnya, ketika satu admin yang tersisa memilih mundur, mereka dapat mengundang anggota untuk menjadi admin.

Jika tidak ada anggota yang mau menerima tawaran itu, Facebook akan menyarankan peran admin kepada anggota yang mungkin tertarik. Bila tidak ada yang menerimanya, Facebook akan mengarsipkan grup tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com