Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kurangi Sebaran Misinformasi, Facebook Keluarkan Kebijakan Baru untuk Grup

Meskipun tidak ada orang yang melapor ke Facebook, artificial intelligence (AI) Facebook dapat mendeteksi konten yang berpotensi melanggar Standards Community dan kemudian menghapusnya.

Untuk memerangi beredarnya kabar keliru (misinformasi), Facebook melakukan pendekatan "hapus, kurangi, memberitahu" yang memanfaatkan jaringan global pemeriksa fakta independen.

Berikut kebijakan anyar Facebook terhadap grup-grup di dalam Facebook, dikutip dari situs web Facebook:

  • Menghapus grup yang membagikan konten yang melanggar Community Standards.

Jika admin atau moderator berulang kali mem-posting atau menyetujui konten yang melanggar aturan Facebook, pihak Facebook akan menghapus seluruh grup.

  • Mengurangi sebaran distribusi grup yang membagikan informasi keliru.

Grup yang berulang kali membagikan konten yang dinilai salah oleh pemeriksa fakta tidak akan direkomendasikan kepada orang lain di Facebook.

Facebook memberi peringkat semua konten dari grup-grup ini lebih rendah di News Feed dan membatasi notifications sehingga lebih sedikit anggota yang dapat melihat posting.

  • Memberi tahu orang jika mereka menemukan informasi yang salah.

Facebook menerapkan label pada konten yang telah ditinjau pemeriksa fakta sehingga pengguna dapat melihat konteks tambahan.

Facebook juga mengirimkan notifikasi kepada orang-orang sebelum mereka mencoba membagikan konten berlabel tersebut.

Selain itu, Facebook memberi tahu orang-orang jika sesuatu yang mereka bagikan kemudian dinilai salah.

Facebook akan memberitahu admin grup soal posting di grup mereka yang sudah dinilai salah oleh pemeriksa fakta. Mereka dapat melihat ringkasannya di Group Quality.

Khusus grup kesehatan, Facebook punya kebijakan spesifik. Agar orang tetap terhubungan dengan informasi kesehatan yang akurat, Facebok berencana tidak lagi menampilkan kelompok kesehatan dalam rekomendasi.

Orang masih dapat mengundang teman ke grup kesehatan atau menelusuri grup kesehatan tersebut. Pedoman rekomendasi Facebook yang baru saja dipublikasikan dapat Anda simak di tautan ini.

Untuk grup-grup yang terdeteksi sebagai grup yang terkait dengan kekerasan atau mengancam keselamatan publik, Facebook membatasi penyebaran grup tersebut dengan cara menghapus mereka dari rekomendasi.

Selain itu, Facebook membatasi grup-grup itu dari pencarian dan akan mengurangi konten mereka di News Feed.

"Kami juga menghapus grup ini saat mereka membahas potensi kekerasan, meskipun mereka menggunakan bahasa dan simbol terselubung. Misalnya, kami menghapus 790 grup yang ditautkan ke QAnon berdasarkan kebijakan ini," tulis Facebook.

Kebijakan untuk Admin Grup Facebook

Facebook mengambil langkah lebih lanjut untuk menghentikan orang-orang yang berulang kali melanggar Community Standards agar mereka tidak dapat membuat grup baru.

Ini juga termasuk menghentikan admin grup yang melanggar Community Standards untuk membuat grup lain yang mirip dengan akun grup yang sudah dihapus Facebook.

Admin dan moderator grup yang dihapus karena melanggar kebijakan tidak akan dapat membuat grup baru untuk jangka waktu tertentu.

Bagi anggota yang melanggar Community Standars dalam sebuah grup, berlaku kebijakan bahwa posting mereka di grup akan butuh persetujuan selama 30 hari.

Hal ini dilakukan untuk menghentikan posting mereka tidak dilihat orang lain sampai admin atau moderator menyetujuinya.

Jika admin atau moderator berulang kali menyetujui posting yang melanggar Community Standards, Facebook akan menghapus grup tersebut.

Facebook menyatakan bila admin mundur atau meninggalkan grup, tidak berarti deteksi proaktif Facebook berhenti di grup tersebut.

"Saat ini kami menyarankan peran admin kepada anggota yang mungkin tertarik (menjadi admin). Sejumlah faktor masuk dalam saran ini, termasuk apakah seseorang memiliki riwayat pelanggaran Community Standards," tulis Facebook.

Dalam beberapa pekan mendatang, Facebook akan mulai mengarsipkan grup yang sudah tidak memiliki admin dalam periode tertentu. Selanjutnya, ketika satu admin yang tersisa memilih mundur, mereka dapat mengundang anggota untuk menjadi admin.

Jika tidak ada anggota yang mau menerima tawaran itu, Facebook akan menyarankan peran admin kepada anggota yang mungkin tertarik. Bila tidak ada yang menerimanya, Facebook akan mengarsipkan grup tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/18/174053565/kurangi-sebaran-misinformasi-facebook-keluarkan-kebijakan-baru-untuk-grup

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke