Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai SKB CPNS 2019 di Live Scoring Disebut Berbeda dengan Aslinya, Apa Kata BKN?

Kompas.com - 09/09/2020, 11:21 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa warganet mentwitkan keluhan mereka terkait perbedaan nilai Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS2019 yang ada di live scoring dengan aslinya.

Salah satu akun media sosial Twitter @machb92 misalnya, yang menanyakan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait hal itu.

"Min @BKNgoid kenapa nilai hasil SKB sama yg live d youtube beda ya? Terutama yg tes d kenreg 3 bandung," tulis akun Twitter @machb92.

Baca juga: Daftar Lengkap Link Live Score untuk Melihat Hasil SKB CPNS 2019

Ia mengunggah pertanyaan tersebut pada Selasa (8/9/2020) sekitar pukul 22.11 WIB.

Selain itu, akun Twitter lain yang juga menanyakan hal tersebut adalah @mbuunbear.

Dengan narasi kurang lebih serupa, pemilik akun Twitter itu menanyakan mengapa hasil SKB CPNS 2019 di live scoring berbeda dengan hasil aslinya.

"Min gimana kalau hasil live scoring beda sama postingan UPT BKN?," tulis akun Twitter @mbuunbear.

Baca juga: Kemenag Rilis Jadwal SKB CPNS 2019, Disyaratkan Bawa Laptop yang Terinstal Zoom

Baca juga: Bersiap, Ini Link Materi Pokok Soal SKB CPNS

Penjelasan BKN

Saat dimintai penjelasan, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono, menyebut hal itu terjadi karena terdapat keterlambatan penayangan nilai pada live scoring SKB.

Kendati demikian, Paryono memastikan nilai SKB masing-masing peserta akan tetap sesuai dengan yang ada di layar komputer peserta setelah menyelesaikan tes.

"BKN memastikan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan SKB CPNS Formasi Tahun 2019 tetap berjalan," ujar Paryono kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Sering Salah Arti, Ini Beda antara PNS dan ASN

Adanya keterlambatan tayang nilai pada live scoring SKB di sejumlah titik lokasi, dikarenakan penambahan fitur keamanan data.

"BKN menggunakan penambahan fitur keamanan data yang menyebabkan terjadi proses enskripsi data sebelum nilai ditayangkan," imbuh Paryono.

Proses enskripsi data tersebut menyebabkan hasil nilai pada live scoring tampak berbeda dengan nilai akhir yang sebelumnya muncul di masing-masing layar komputer peserta SKB di sejumlah titik lokasi.

Baca juga: Bantuan Pulsa untuk PNS Kemenkeu, Benarkah Rp 200.000? Ini Faktanya

Namun dapat dipastikan, untuk nilai SKB peserta yang diambil sebagai perhitungan akhir kelulusan seleksi CPNS tetap mengacu nilai akhir peserta yang terekam di database CAT BKN.

"Untuk mengantisipasi terulangnya keterlambatan tersebut, BKN sudah melakukan upgrade sistem agar tayangan nilai pada live streaming score sesuai dengan yang tampak pada layar komputer masing-masing peserta," jelas Paryono.

Sebagai tambahan informasi, total peserta SKB CPNS Formasi Tahun 2019 yang mengikuti seleksi berbasis CAT BKN hingga Senin, 7 September Pukul 10.30 WIB berjumlah 182.344 yang berasal dari total 499 Instansi Pusat dan Instansi Daerah.

Baca juga: SKB CPNS 2019 di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Inforgafik: Jadwal Terbaru Tahapan CPNS 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com