"Contohnya ada di salah satu rumah sakit. Tentunya, sekali lagi akan berdampak kepada pelayanan pasien Covid-19 sementara kasus semakin meningkat," jelas dia.
Baca juga: 10 Negara yang Legalkan Ganja sebagai Obat Medis
Tak hanya berdampak pada sesama tenaga kesehatan, para keluarga dokter yang saat ini sedang bertugas juga merasa was-was ketika melepas anggota keluarga mereka ke medan perang.
"Apakah suaminya, istrinya, ayahnya atau anaknya akan kembali dengan selamat sampai perang berakhir atau gugur. Ini benar-benar ibarat perang," papar Ruby.
Senada dengan Ruby, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga menyampaikan hal yang serupa.
Menurut Zubairi, hingga berita ini diturunkan, sudah ada 102 dokter yang meninggal karena terinfeksi Covid-19.
"Hari ini (Selasa, 1 September 2020), sudah ada 102 dokter yang meninggal," ucap Zubairi saat dihubungi pada hari yang sama.
Ia menambahkan, dampak meninggalnya ratusan dokter tersebut akan bertambah berat dengan pasien Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah.
Hal ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami hal yang sama dan mengakibatkan berkurangnya jumlah kamar perawatan
"Apalagi pada posisi sekarang ini jumlah pasiennya makin meningkat. kejadian pagi ini ada kolega saya yang mau cari kamar, tapi katanya penuh semua," kata Zubairi.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Klaim Biaya Pasien Covid-19 di Rumah Sakit
"Ini di Jakarta, rumah sakit penuh, cari bed susah. Jadi makin penuh rumah sakit, makin tinggi juga penularan terhadap tenaga kesehatan," terang Zubairi.
Menurut dia, sulitnya mencari ruang perawatan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, khususnya yang kini jumlah kasusnya mengalami peningkatan.
"Bukan hanya ruang perawatan, ruang ICU juga penuh. ini confirm," jelas dia.
Baca juga: Tanggapan IDI soal Tudingan Kasus Corona merupakan Proyek Memperkaya Dokter
Lebih lanjut, Zubairi juga menyoroti soal cakupan tes yang belum masif.
Ia pun menyarankan kepada pemerintah untuk meningkatkan lagi jumlah tes yang dilakukan setiap harinya.
"Saya juga menyoroti soal cakupan tes yang sedikit. Tesnya kok dikit amat. Padahal kalo tesnya bayak akan kelihatan lagi kasusnya," imbuh dia.
Baca juga: Tidak Ada Satu Wilayah Pun yang Aman dalam Pandemi Covid-19