Meski begitu, Wakil Direktur Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Herawati Sudoyo, mengatakan masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah temuan itu yang menyebabkan lonjakan kasus infeksi akhir-akhir ini.
Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, mengingatkan Indonesia harus tetap waspada, karena berdasarkan pemodelan yang ada total kasus hingga akhir tahun 2020 bisa mencapai angka 500 ribu.
"Situasinya serius. Penularan lokal saat ini tidak terkendali," ujarnya.
Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut strain virus corona yang sebelumnya ditemukan di Eropa dan Amerika pada Februari lalu, juga telah ditemukan di Indonesia.
Melihat pandemi di Indonesia yang belum juga menunjukkan titik puncaknya, sejumlah aktivitas masyarakat justru mulai kembali normal meski disertai dengan banyak peraturan.
Aturan itu pun tidak sepenuhnya dipenuhi, misalnya penggunaan masker yang belum sepenuhnya ditaati, larangan berkerumun yang masih kerap dilanggar, dan sebagainya.
Salah satu bukti pelanggaran itu adalah adanya pesta dangdut yang digelar di Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Segala Hal yang Perlu Kita Ketahui soal Pentingnya Penggunaan Masker
Infografik: Tingkat Risiko Kegiatan pada Masa Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.