Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Klaster Besar Penularan Virus Corona di Indonesia

Kompas.com - 30/08/2020, 17:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga Minggu (30/8/2020), Indonesia telah mencatat 172.053 kasus positif infeksi virus corona sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dari jumlah itu, 124.185 orang dinyatakan sembuh dan 7.343 orang meninggal dunia.

DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah menjadi wilayah dengan kasus terbesar Covid-19.

Tingginya kasus tersebut ditengarai karena banyaknya klaster penularan yang muncul. Selama hampir 6 bulan ini, ada sejumlah klaster yang mencatatkan tingginya angka penularan.

Berikut sederet klaster besar penularan Covid-19 yang pernah terjadi di Indonesia:

Klaster Secapa AD Bandung

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat (AD) Bandung, Jawa Barat, berkurang 126 orang pada Senin (27/7/2020).TNI AD Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat (AD) Bandung, Jawa Barat, berkurang 126 orang pada Senin (27/7/2020).

Salah satu klaster besar penularan Covid-19 yang pernah terjadi di Indonesia adalah Klaster Secapa AD.

Terkonfirmasi, ada 1.308 orang di Secapa AD yang positif Covid-19.

Lebih dari 1.300 orang itu terdiri dari 991 perwira siswa, dan 289 staf atau anggota, serta keluarga dari Secapa AD.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral TNI Andika Perkasa menjelaskan, kasus Covid-19 di Secapa AD ditemukan dari ketidaksengajaan, yakni ketika dua perwira Secapa AD berobat di Rumah Sakit Dustira, Cimahi.

Satu perwira siswa memiliki keluhan karena bisul, demam karena ada infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang.

Hari itu juga, Andika mengirimkan alat rapid test dari Jakarta agar seluruh siswa Secapa AD diperiksa.

Kabar baiknya, pada Sabtu (15/8/2020), Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Nefra Firdaus mengumumkan bahwa seluruh pasien Covid-19 di Secapa AD telah dinyatakan sembuh.

"Jadi dari total 1.308 pasien positif Covid-19 di Secapa AD, pada hari ini tidak ada lagi yang positif. Semuanya sudah sembuh," kata Nefra.

Baca juga: Semua Pasien Covid-19 dari Secapa AD Dinyatakan Sembuh

Klaster 3 perusahaan di Semarang

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Klaster terbesar berikutnya yang pernah terjadi di Indonesia yakni 3 perusahaan yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ketiga perusahaan itu adalah industri garmen, BUMN, dan migas.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Kamis (9/7/2020), didapat lebih dari 300 orang tertular Covid-19 dari lingkungan itu.

Dinas Kesehatan setempat menyebut awal penularan ini bermula dari 3 orang karyawan di 3 perusahaan tersebut yang berstatus PDP.

Namun, disebutkan 99 persen dari kasus yang terjadi di klaster ini berstatus OTG.

Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan, Bupati Semarang Tegur Pengantre Bansos

Klaster pabrik LG Elektronics

Ilustrasi virus corona, Covid-19Shutterstock Ilustrasi virus corona, Covid-19

Klaster berikutnya adalah klaster LG Electroniks yang berada di kawasan MM2100 Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pemberitaan Kompas.com, Rabu (26/8/2020), menyebutkan, total 242 orang terkonfirmasi positif Covid-19 usai pelacakan dan penelusuran.

Dengan temuan ini, kantor dan pabrik LG di Cikarang itu akan ditutup sementara selama sembilan hari.

Para pekerja yang ditemukan terpapar Covid-19 menjalani isolasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun di rumah sakit.

Perusahaan berjanji akan mematuhi protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Kronologi Klaster Covid-19 di LG Electronics Cikarang dan Rencana Buka Kembali Perusahaan

Klaster Asrama Haji Surabaya

Seorang warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 membawa spanduk bertuliskan ucapan terima kasih kepada tenaga medis saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya, Jumat (5/6/2020).HUMAS PEMKOT SURABAYA Seorang warga yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 membawa spanduk bertuliskan ucapan terima kasih kepada tenaga medis saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Selanjutnya adalah klaster pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Klaster ini menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19 terbesar di Jawa Timur dengan 157 kasus positif.

Pelatihan dilaksanakan pada Maret 2020 dengan peserta sebanyak 413 orang dan melibatkan dua orang pemateri.

Banyak pejabat Kementerian Agama di daerah yang turut menjadi korbannya. Sebut saja Kepala Kantor Kemenag Kota Blitar yang meninggal karena tertular virus corona dari klaster ini.

Ada pula Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang yang juga terinfeksi dari klaster yang sama.

Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur menyebut keberadaan klaster ini sudah berakhir dan tidak lagi menyebabkan infeksi baru.

Baca juga: Ibu Sembuh dari Corona, Bocah 14 Tahun dan Ayah Positif Covid-19, Terpapar dari Klaster Asrama Haji Surabaya

Klaster Ijtima Gowa

Puskesmas di Kulon Progo, DI Yogyakarta, melaksanakan rapid diagnostic test pada pemudik dari Magetan, Jatim dan pada alumni Ijtima Ulama GowaDOKUMENTASI DINAS KESEHATAN KULON PROGO Puskesmas di Kulon Progo, DI Yogyakarta, melaksanakan rapid diagnostic test pada pemudik dari Magetan, Jatim dan pada alumni Ijtima Ulama Gowa

Klaster lainnya adalah klaster kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan.

Acara ijtima ini, meskipun batal digelar, sudah didatangi oleh banyak pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia.

Klaster ini tersebar begitu luas dan menyumbang banyak kasus di berbagai wilayah. Misalnya, lebih dari 60 persen kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan memiliki riwayat perjalanan ke Ijtima di Gowa ini.

Demikian pula dengan kasus infeksi di Nusa Tenggara Timur (NTT), banyak kasus yang juga teridentifikasi berasal dari kluster yang sama.

Dan dengan wilayah-wilayah lain, seperti Jawa Tengah (50 kasus) dan Nusa Tenggara Barat (40 kasus).

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Tahun Menjabat, Segini Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Segini Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com