Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaster Covid-19 di Sekolah Bermunculan, FSGI: Jangan Korbankan Guru dan Siswa

Kompas.com - 14/08/2020, 14:23 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemunculan klaster penyebaran virus corona di lingkungan sekolah dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah.

Penularan Covid-19 ini muncul usai pemerintah beberapa waktu lalu memutuskan mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah yang berada di zona hijau dan kuning.

Melansir Kompas.com, Kamis (13/8/2020), setidaknya ada 9 klaster sekolah yang dilaporkan, yakni di Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, Pati, Balikpapan, dan Rembang.

Sebelumnya, Senin (10/8/2020), Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) merilis data siswa dan guru positif Covid-19, baik di lingkungan sekolah maupun pesantren.

Berdasarkan data tersebut, tercatat 54 guru dan 138 siswa di sejumlah sekolah dan pondok pesantren terkonfirmasi positif virus corona.

Baca juga: Klaster Sekolah Bermunculan, Ini Komentar Satgas Covid-19

Mengancam keselamatan guru dan siswa

FSGI menilai diperbolehkannya pembelajaran tatap muka di sekolah di zona hijau dan kuning sangat mengancam kesehatan dan keselamatan warga sekolah beserta keluarga masing-masing.

"Terbukti sampai hari ini bermunculan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 di sekolah. Terbaru di Balikpapan, Pontianak, dan Rembang, yang mengorbankan guru termasuk siswa," kata Wakil Sekjen FSGI Satriwan Halim dalam keterangan tertulis, Kamis (13/8/2020).

Satriwan memperkirakan penyebaran Covid-19 di antara siswa, guru, dan warga sekolah lainnya masih berpotensi terus bermunculan.

Terlebih, ia mencontohkan, ketika warga sekolah pergi dan pulang menggunakan transportasi umum yang belum tentu terjamin kebersihannya.

"Artinya, mulai dari keluar rumah, naik kendaraan umum, tiba di sekolah, hingga pulang ke rumah, kesehatan dan nyawa siswa serta guru benar-benar terancam," sambungnya.

FSGI pun mengingatkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah tentang Guru, dan Permendikbud Nomor 10 tahun 2017 tentang Perlindungan Guru dan Tenaga Kependidikan.

Baca juga: Satgas Covid-19: Pemda Wajib Kembali Tutup Sekolah jika Kondisi Tak Aman

"Sudah sangat jelas dalam regulasi tersebut mengatakan bahwa di antara bentuk perlindungan guru adalah guru berhak mendapatkan perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja," kata Satriawan.

Menurut FSGI, saat guru tetap harus masuk sekolah dan mengajar tatap muka di zona kuning, akan berpotensi melanggar dan bertentangan dengan tiga regulasi tersebut.

Tidak efektif

Banyak siswa SD, SMP dan SMA mampir beberapa jam ke sebuah rumah di Pedukuhan Kopad, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta, belakangan ini. Pelajar itu entah dari mana saja. Mereka ke rumah itu untuk mengakses internet gratis yang disediakan pemilik rumah bagi pelajar di masa sekolah online selama Pandemi Covid-19. Para pelajar mengerjakan tugas di rumah itu, lalu pulang. pemilik rumah, Nur Vicky Al Amin (28), sengaja menyediakan akses internet itu untuk pelajar mengerjakan tugas sekolah.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Banyak siswa SD, SMP dan SMA mampir beberapa jam ke sebuah rumah di Pedukuhan Kopad, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, DI Yogyakarta, belakangan ini. Pelajar itu entah dari mana saja. Mereka ke rumah itu untuk mengakses internet gratis yang disediakan pemilik rumah bagi pelajar di masa sekolah online selama Pandemi Covid-19. Para pelajar mengerjakan tugas di rumah itu, lalu pulang. pemilik rumah, Nur Vicky Al Amin (28), sengaja menyediakan akses internet itu untuk pelajar mengerjakan tugas sekolah.

Di sisi lain, Satriawan menilai pembelajaran tatap muka di sekolah zona hijau dan kuning tidak akan optimal karena adanya pembatasan-pembatasan yang harus dipatuhi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com