Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Anggap Sepele Dampak Bullying"

Kompas.com - 21/08/2020, 19:37 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Bahkan, ada kasus anak remaja melakukan tindakan self-harm, bahkan bunuh diri karena menjadi korban bullying.

"Jadi, dampaknya seringkali melebihi dari apa yang Anda pikirkan. Jangan anggap sepele dampak bullying," kata dia.

Baca juga: Patut untuk Dipahami, Berikut Beda Psikotropika dan Narkotika

Latah menyebarkan video

Saat disinggung terkait maraknya penyebaran video Zara, Nael mengatakan bahwa mereka cenderung bebas menyebarluaskan lantaran mereka membuat akun dengan identitas palsu.

"Di medsos cenderung lebih anonim, identitas diri lebih tersamarkan, misal dengan memakai nama akun yang tidak sebenarnya. Jadi, merasa bisa lebih bebas berkomentar," kata Nael.

Ia juga menilai bahwa di media sosial juga ada semacam "group pressure/tekanan kelompok" untuk ikut/conform dengan suara mayoritas/pendapat yang terpopuler.

Sehingga, mereka cenderung tidak berpikir lebih lanjut untuk membagikan unggahan tersebut.

Baca juga: Marak soal Kasus Penyimpangan Seksual, Bagaimana Cara Menghadapinya?

Edukasi masyarakat

Terkait dengan video-video yang berisikan SARA, bullying dan hal-hal sensitif lainnya, Nael mengimbau agar tidak mudah menyebarluaskan sesuatu yang sekiranya berdampak luas, terlebih pada korban, terutama jika menuliskan komentar bernada kebencian.

"Ajuka pertanyaan kritis pada diri sendiri. Apa dampaknya jika saya forward/beri komentar? Apa komentar saya ini berisikan hal yang baik? Apa yang saya lakukan tersebut membantu.berdampak positif pada korban? Apa yang saya lakukan juga mengedukasi masyarakat?" ujar Nael.

"Kalau tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka respons terbaik yakni berhenti di Anda," lanjut dia.

Sementara itu, psikolog klinis Personal Growth, Gracia Ivonika menyampaikan, jadilah warganet yang bijak dan cerdas dalam memilih informasi.

"Tidak serta-merta memberi label atau judgement negatif secara sepihak dalam tanggapan yang diberikan, apalagi melakukan hal itu untuk kepentingan pribadi yang berpotensi merugikan/menyakiti orang lain," ujar Gracia saat dihubungi terpisah Kompas.com, Jumat (21/8/2020).

Ia menambahkan, masyarakat juga sebaiknya mengingat lagi kepada etika dalam berkomunikasi termasuk di media sosial yakni menyampaikan tanggapan secara asertif (menggunakan kalimat/bahasa yang netral, obyektif, tidak memojokkan atau menyakiti siapapun).

Baca juga: Kasus Reynhard Sinaga, Waspadai 8 Ciri-ciri Predator Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com