Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 17 Agustus: 21,8 Juta Orang Terinfeksi | 40.000 Kasus Baru di AS

Kompas.com - 17/08/2020, 09:50 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus virus corona di dunia terus bertambah. Melansir data pada laman Worldometers, Senin (17/8/2020), ada 21.817.650 (21,8 juta) kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di dunia.

Dari angka tersebut, 772.751 orang meninggal dunia, dan 14.553.191 (14,5 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.

Adapun jumlah kasus aktif yang tercatat saat ini 6.491.708 (6,49 juta) kasus, dengan rincian:

  • 6.427.223 (6,4 juta) kasus dalam kondisi ringan
  • 64.485 kasus dalam kondisi serius.

Total kasus terbanyak sejauh ini dicatatkan oleh Amerika Serikat (AS) dengan lebih dari 5,5 juta kasus, disusul Brazil, India, Rusia, dan Afrika Selatan.

Pandemi virus corona pun belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda, baik dari jumlah kasus maupun kebijakan penanganan yang dilakukan.

Berikut adalah sejumlah perkembangan terbaru Covid-19 di beberapa negara:

Indonesia

Mural yang dibuat oleh petugas prasarana dan sarana umum (PPSU)  bertemakan kewaspadaan virus Corona atau Covid-19 terlihat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2020). Mural tersebut memperlihatkan petugas medis membawa sebuah peti yang mengingatkan warga agar selalu waspada dengan Covid-19 dan mencegahnya dengan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mural yang dibuat oleh petugas prasarana dan sarana umum (PPSU) bertemakan kewaspadaan virus Corona atau Covid-19 terlihat di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2020). Mural tersebut memperlihatkan petugas medis membawa sebuah peti yang mengingatkan warga agar selalu waspada dengan Covid-19 dan mencegahnya dengan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan).
Indonesia mengumumkan 2.081 kasus baru virus corona pada Minggu (16/8/2020), sehingga jumlah total kasus yang telah dikonfirmasi adalah sebanyak 139.549.

Selain itu, kasus kematian juga mengalami peningkatan menjadi 6.150 atau bertambah 79 dari hari sebelumnya.

Sementara, jumlah pasien sembuh meningkat sebanyak 1.782 orang, sehingga total menjadi 93.103.

Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 482 kabupaten/kota di Indonesia.

Adapun jumlah suspek hingga kini adalah sebanyak 77.090 dan spesimen sebanyak 25.414.

Jumlah total kasus Covid-19 sejauh ini dicatatkan oleh DKI Jakarta, Jawa Timur, Kawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat.

Baca juga: UPDATE 16 Agustus: Total Pemeriksaan Spesimen Covid-19 Capai 1.888.215

Kolombia

Warga yang menempati tempat tidur sementara beristirahat di Bandara Internasional El Dorado beberapa jam setelah pemerintah Kolombia memerintahkan 19 hari isolasi kawasan sebagai upaya menghambat penularan virus corona (COVID-19), di Bogota, Kolumbia, Selasa (24/3/2020).ANTARA FOTO/REUTERS/NATHALIA ANG Warga yang menempati tempat tidur sementara beristirahat di Bandara Internasional El Dorado beberapa jam setelah pemerintah Kolombia memerintahkan 19 hari isolasi kawasan sebagai upaya menghambat penularan virus corona (COVID-19), di Bogota, Kolumbia, Selasa (24/3/2020).
Melansir CNN, Minggu 16/8/2020), Kementerian Kesehatan Kolombia melaporkan 11.643 kasus baru Covid-19.

Dengan demikian, jumlah total kasus virus corona pun meningkat menjadi 468.332 kasus.

Selain itu, kementerian juga melaporkan 287 kasus kematian baru, sehingga jumlah total kematian yang telah terjadi akibat Covid-19 menjadi sebanyak 15.097.

Sementara, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 287.436.

Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Kolombia saat ini sebanyak 165.799, dengan 1.493 di antaranya berada dalam kondisi kritis atau serius.

Hingga kini, ibu kota Kolombia, Bogota, masih menjadi hotspot virus corona terbear di negara tersebut, yaitu dengan 163.295 kasus.

Baca juga: Terhantam Corona, Maskapai Penerbangan Nasional Kolombia Ajukan Kebangkrutan

Amerika Serikat 

Midtown Manhattan: New York City memangkas 106 juta dollar AS untuk anggaran departemen sanitasi untuk mengendalikan biaya. Kantung sampah mengotori trotoar di luar Whole Foods Market pada 30 Juli. Erik Pendzich/Rex/Daily Mail Midtown Manhattan: New York City memangkas 106 juta dollar AS untuk anggaran departemen sanitasi untuk mengendalikan biaya. Kantung sampah mengotori trotoar di luar Whole Foods Market pada 30 Juli.
Hingga Minggu (16/8/2020) malam, lebih dari 170.000 korban telah meninggal dunia di Amerika Serikat akibat Covid-19.

Negara ini mengumumkan 538 kasus kematian baru yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Selain itu, AS juga melaporkan 40.002 kasus baru virus corona.

AS menjadi negara dengan jumlah total kasus virus corona terbanyak di dunia, yaitu dengan total lebih dari 5 juta kasus.

Negara ini juga menduduki peringkat pertama untuk jumlah total kasus kematian tertinggi di dunia. 

Hingga kini, ada lebih dari 2 juta kasus aktif di AS, dengan 17 ribu pasien berada dalam kondisi serius.

Brazil

SOS Funeral Manaus, Brazil. Lembaga nirlaba yang menyediakan layanan pemakaman gratis.Alex Pazuello/Semcom SOS Funeral Manaus, Brazil. Lembaga nirlaba yang menyediakan layanan pemakaman gratis.
Brazil melaporkan 23.101 kasus baru Covid-19 dan 620 kasus kematian dalam 24 jam terakhir, Minggu (16/8/2020).

Total jumlah kasus virus corona yang telah dikonfirmasi sejauh ini pun menjadi sebanyak 3,3 juta.

Setidaknya 107.852 orang telah meninggal dunia akibat virus corona baru tersebut.

Adapun wilayah Brazil yang paling terdampak dari pandemi ini adalah Sao Paulo. Wilayah ini melaporkan 2.113 kasus baru dan 72 kematian baru pada Minggu (16/8/2020).

Minggu ini, penambahan kasus kematian harian rata-rata yang terjadi di Brazil adalah sekitar 79, mengalami peningkatan 33 persen dibanding minggu lalu, dimana kasus kematian harian baru sebanyak 59.

Brazil menjadi negara kedua setelah AS dengan jumlah total kasus terkonfirmasi dan kasus kematian terbanyak akibat Covid-19 di dunia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Gejala Ringan Terinfeksi Virus Corona yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com