Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Cek Kemerdekaan Finansial, Apa Saja Indikatornya?

Kompas.com - 16/08/2020, 17:03 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebentar lagi masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-75 tahun.

Jelang Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti, ada baiknya juga melihat kembali mengenai kondisi keuangan kita.

Sudahkah, di tengah suka cita kemerdekaan RI, kita telah merdeka secara finansial?

Guna mengetahui hal tersebut, mari memahami apa saja indikator bagi seseorang disebut merdeka secara finansial.

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda, mengatakan ada cukup banyak indikator untuk menilai seseorang sudah merdeka secara finansial atau belum.

Akan tetapi, menurutnya hal itu bisa dilihat dari kemampuan seseorang untuk terjangkau dalam layanan perbankan atau yang kerap disebut dengan inklusi keuangan.

Huda mengatakan terdapat empat indikator yang bisa diamati untuk menilai apakah seseorang sudah cukup mandiri secara finansial atau belum.

Baca juga: Apa Investasi Terbaik untuk Dilakukan?

Indikator pertama, yakni seseorang memiliki akun finansial formal.

“Akun di lembaga layanan keuangan merupakan syarat utama jika orang tersebut merdeka secara finansial. Artinya orang akan lebih mudah untuk mendapatkan layanan finansial jika memiliki akun formal layanan keuangan, bisa berupa perbankan atau layanan keuangan lainnya (fintech),” ujar Huda saat dihubungi Kompas.com Minggu (16/8/2020).

Selain itu, indikator kemerdekaan finansial kedua adalah seseorang sudah memiliki akses ke investasi.

“Orang yang sudah bisa berinvestasi artinya dia sudah merdeka secara finansial,” ungkapnya.

Investasi merupakan salah satu jalan bagi seseorang untuk mendapatkan keuntungan secara finansial dari layanan keuangan.

Dengan investasi, kata dia, seseorang dapat memperoleh pendapatan yang cukup besar.

Sementara itu, indikator merdeka finansial ketiga yaitu seseorang memiliki jaminan kesehatan dan jaminan masa depan.

Baca juga: Emas yang Semakin Berkilau di Masa Pandemi Virus Corona

Jaminan kesehatan salah satunya bisa didapatkan dari asuransi kesehatan.

Ketika seseorang telah memiliki jaminan kesehatan, orang tersebut tidak akan terbebani secara finansial dalam masalah kesehatan.

Pun dengan jaminan hidup hari tua, pendidikan anak atau keluarga, bisa menjadi jaminan masa depan ini menjadi salah satu indikator untuk merdeka finansial.

Indikator kemerdekaan finansial yang terakhir, menurutnya adalah seseorang memiliki akses untuk mendapatkan kredit formal.

“Seorang bisa dikatakan merdeka secara finansial maka jika mereka memerlukan dana secara dadakan, mereka tidak kesulitan mendapatkan dana. Kredit ini bisa dari mana saja sumbernya tapi yang formal,” ungkapnya.

Ilustrasi eskaylim / Thinkstock Ilustrasi

Lebih lanjut, Huda menyampaikan, secara umum masyarakat Indonesia belum merdeka secara finansial.

“Saat ini kondisi inklusi keuangan Indonesia relatif dibawah negara-negara ASEAN lainnya. Artinya kita belum merdeka secara finansial,” kata Huda.

Menurutnya, saat ini 52 persen lebih masyarakat Indoneia belum tersentuh layanan keuangan.

Semenata, yang menyentuh layanan keuangan secara optimal, ia mengungkapkan hanya sekitar 24 persennya saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com