KOMPAS.com - Berenang di lautan memiliki risiko tersendiri, selain terbawa arus dan tenggelam, di perairan terbuka kita juga bisa dihampiri bahkan diserang oleh predator laut, hiu.
Misalnya pengalaman seorang perempuan di Australia, Chantelle Doyle (35) yang diserang hiu saat ada di perairan Shelly Beach, Port Macquarie.
Namun, berkat aksi yang dilakukan oleh suaminya, yakni turun langsung dan memukul-mukul hiu berukuran kurang lebih 3 meter yang menyerang Doyle, akhirnya hiu itu melepaskan cengkeramannya.
Sang istri pun dapat diselamatkan dan dilarikan ke rumah sakit, meskipun mengalami luka di bagian kakinya.
Baca juga: Aksi Heroik dari Seorang Suami Demi Selamatkan Istrinya dari Serangan Hiu
Berkaca dari kejadian itu, sebenarnya adakah cara yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan diri dari serangan hiu atau melawannya?
Melansir CNN, terdapat beberapa cara untuk meminimalisir risiko kita diserang dan menjadi mangsa dari hiu.
Berdasarkan keterangan dari ahli hiu, pemimpin International Shark Attack File, George Burgess hiu menghargai ukuran dan kekuatan.
Jadi, ketika kita melihat hiu dan berpikir dia akan melakukan serangan, kita harus memposisikan diri agar terlihat lebih besar dan berani.
Jika ia mendekat, pukul lah bagian hidungnya. Pukulan di area itu akan mengagetkannya.
Burgess menyarankan agar kita jangan berhenti bergerak, apabila sudah berada di rahang seekor hiu, entah itu hiu putih, hiu banteng, atau hiu macan.
Mengapa?
"Jika Anda berpura-pura mati, Anda akan benar-benar mati," katanya.
Baca juga: Jangan Lari hingga Pura-pura Mati, Ini Langkah Penyelamatan Diri Saat Bertemu Beruang
Hiu, setelah menggigit mangsanya dia akan melakukan eksplorasi. Jika mangsanya sudah tidak bergerak, ia akan berpikir telah memenangkan pertarungan dan siap untuk mulai mengunyahnya.
Anda hanya perlu melawannya sebagaimana Anda melawan sesuatu yang mengganggu keamanan Anda di kehidupan sehari-hari, sejenis insting naluriah untuk menyelamatkan diri.
"Pukul dia, maka dia akan kembali ke lautan," sebut Burgess.
Jika Anda memiliki peralatan sederhana di tangan, misalnya tongkat selfie, peralatan selam, dan lain-lain, gunakan saja, pukul hiu dengan alat-alat itu.
Bahkan dengan tangan kososng pun tidak mengapa.
Carilah area hidung, insang, dan matanya. Ketiga bagian tersebut merupakan area yang sensitif bagi hiu.
Hiu pasti akan tertarik dengan darah, ia pasti akan mendatangi Anda jika Anda tetap dengan darah yang mengucur.
Untuk itu, jika sedang berada di lautan dan berdarah, carilah tempat aman untuk Anda mengurus dan menghentikan pendarahan yang terjadi. Misalnya dengan naik ke kapal, menepi ke pantai, dan sebagainya.
Baca juga: Ensiklopedia Hiu: Mengenal Si Perkasa yang Kian Terancam
Jika Anda berenang di lautan lepas pada malam hari, Anda akan sulit menyadari bahkan tidak dapat melihat apabila ada hiu yang datang mendekat.
Hindari juga berenang di area muara sungai, ceruk, atau tempat lain di mana banyak ikan berkumpul.
Burgess menyampaikan, di mana banyak terdapat ikan, maka di sana akan terdapat predator.
Perhiasan, emas, atau barang lain yang dapat memantulkan cahaya sebaiknya ditinggalkan di pantai dan tidak digunakan saat berenang di lautan.
Pantulan cahaya yang dihasilkan bisa membuat hiu mengira bahwa emas yang Anda gunakan adalah sisik ikan yang juga bisa memantulkan cahaya bila terkena sinar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.